Beras di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Dijual Lebih Mahal dari Harga Eceran Tertinggi

Beras di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Dijual Lebih Mahal dari Harga Eceran Tertinggi

Harga beras medium dibandrol Rp 15.500 per kilogramnya di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 11 Juni 2024. ujang nandar / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Setelah kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, Harga beras medium naik dari Rp 10.900 menjadi Rp 12.500 per kilogram, sementara Harga beras premium mencapai Rp 13.900 hingga Rp 14.900 per kilogram.

Namun, di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, harga beras mencapai Rp 16.000 per kilogram pada Selasa, 11 Juni 2024.

Kenaikan harga beras ini disebabkan oleh faktor gagal panen karena serangan hama wereng dan biaya produksi yang tinggi.

Salah satu pedagang beras di Pasar Singaparna, Ucu Suryana (46), menyebutkan bahwa setelah adanya HET, harga beras mengalami kenaikan.

BACA JUGA:Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Bawaslu Kirim Surat ke KASN, Sekda Ivan Dicksan Diduga Langgar Netralitas

"Harga beras premium saat ini Rp 16 ribu dan medium Rp 13.500 per kilogram," kata Ucu. "Paling tinggi saat ini Rp 16 ribu per kilogram setelah adanya HET," sambungnya.

Menurut Ucu, selain HET, tingginya biaya operasional seperti biaya tenaga kerja dan transportasi juga berkontribusi pada kenaikan harga. 

"Harga medium Rp 13.500 dan premium Rp 16.000, wajar jika naik karena ada biaya kuli pikul dan transportasi," terangnya.

Salah satu pembeli, Ridwan (40), menyayangkan kenaikan HET beras ini. 

BACA JUGA:Kementerian Pertahanan Rekrut 25.258 CPNS dan CPPPK Tahun 2024, Ayo Siapa Minat!

"HET naik, harga beras malah lebih tinggi, yakni Rp 16.000 untuk kualitas bagus dan Rp 14.000 untuk kualitas biasa," ujarnya. Ridwan berharap agar HET beras bisa lebih rendah sehingga lebih terjangkau. "Ingin harga beras premium Rp 13 ribu," tuturnya.

Akibat kenaikan HET tersebut, pembeli dan pedagang bisa mengalami penurunan aktivitas. Apalagi, saat ini kondisi tanaman padi di Tasikmalaya tidak panen secara normal, dengan ribuan hektare sawah yang terserang hama wereng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: