Pemkab Pangandaran Tidak Punya Tempat Penyimpanan Fosil dan Artefak
Fosil dan artefak yang tersimpan di Kantor Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Senin 3 Juni 2024. deni nurdiansah / radar tasikmalaya--
PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Beberapa kali fosil dan artefak ditemukan di Kabupaten Pangandaran. Namun, tidak ada tempat yang memadai untuk menyimpannya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Sugeng, mengakui bahwa saat ini tidak ada tempat representatif untuk menyimpan fosil atau artefak.
"Sekarang hanya disimpan di kantor saja, untuk sementara waktu," katanya kepada Radar Tasikmalaya, Senin 3 Juni 2024.
Menurutnya, fosil dan artefak yang tersimpan di kantor Dinas Pariwisata saat ini meliputi tulang manusia purba dan gerabah.
BACA JUGA:DUH! Server Error ketika PPDB Online Hari Pertama di Kabupaten Ciamis
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa fosil yang ditemukan di berbagai lokasi belum diambil karena ketiadaan tempat penyimpanan.
"Di antaranya fosil yang ditemukan di Cimerak, Babakan, dan Mangunjaya," terangnya.
Fosil yang ditemukan di Cimerak, misalnya, adalah fosil Gastropoda (siput) purba, sementara di Babakan ditemukan batu meja, dan di Mangunjaya terdapat batu gimbal.
Untuk lokasi yang banyak ditemukan fosil, Sugeng menambahkan, berada di Selasari, Kecamatan Parigi. "Seperti di Gua Setra Reregan," tambahnya.
BACA JUGA:Masyarakat Sayangkan Hutan Kota di Kabupaten Garut Tidak Terawat
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memiliki keinginan untuk membangun museum, namun terkendala oleh ketiadaan tempat dan anggaran.
"Tadinya mau di kawasan pantai, tapi rentan tsunami, karena benda yang disimpan memiliki nilai sejarah," jelasnya.
Sugeng tetap berharap adanya tempat atau lahan yang bisa digunakan untuk menyimpan fosil dan artefak.
"Supaya tidak rusak, terbengkalai, dan nantinya bisa dirawat dengan baik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: