Jelang Laga Final Liga Champions, Carlo Ancelotti Mengaku Tak Terobsesi dengan Sepak Bola

Jelang Laga Final Liga Champions, Carlo Ancelotti Mengaku Tak Terobsesi dengan Sepak Bola

Carlo Ancelotti -Tangkapan Layar Instagram @mrancelotti-

RADARTASIK.COM – Carlo Ancelotti mengaku tak terobsesi dengan sepak bola jelang laga final Liga Champions antara Real Madrid melawan Borussia Dortmund pada Minggu, 2 Juni di Stadion Wembley, Inggris.

Dalam wawancara dengan The Times, Ancelotti mengakui bahwa meskipun sangat mencintai sepak bola baik sebagai pemain maupun manajer, ia tidak terobsesi dengannya. 

"Saya tidak terobsesi dengan pekerjaan saya. Saya tidak pernah, tidak tentang sepak bola," kata Ancelotti.

"Saya sangat menyukainya, sebagai pemain, sebagai manajer, tapi saya tidak menjadi gila," lanjutnya.

BACA JUGA:SAH! Persib Menjadi Raja Sepakbola Indonesia, Bojan Hodak Tetap Merendah, Terima Kasih Coach

Dia menjelaskan bahwa biasanya merasa sangat gugup hingga hatinya berdebar kencang dan pikirannya dipenuhi kekhawatiran sebelum pertandingan. 

Namun, begitu pertandingan dimulai, semua kecemasannya hilang dan dia merasa tenang serta optimis dan mampu mengendalikan emosinya apa pun hasil yang terjadi di lapangan. 

Ancelotti menegaskan bahwa ketenangan dan kendali diri yang ia miliki selama pertandingan adalah hasil dari tidak membiarkan diri terobsesi dengan pekerjaannya.

"Saya tenang. Aneh karena sebelum pertandingan saya biasanya sangat gugup," ujarnya. 

BACA JUGA:Antonio Paganin: Inter Milan Lebih Memilih Menjual Lautaro Martinez daripada Memenuhi Tuntutan Gajinya

"Dua atau tiga jam sebelumnya, saya benar-benar merasa tidak enak badan. Hati saya berdebar kencang dan saya mulai berpikir buruk, 'Mereka akan mencetak gol, apa yang akan kita lakukan?' Dan ketika saya sendirian di tengah kesibukan, saya mencoba untuk tidur, namun tidak bisa tidur," akunya.

"Kemudian segera saat wasit meniup peluit, saya merasa tenang. Ah, akhirnya kita mulai permainannya. Maka saya tidak takut," paparnya. 

"Ketakutannya adalah sebelum pertandingan, tetapi ketika hal itu dimulai, saya menjadi optimis. Ini akan berjalan dengan baik," terangnya. 

"Cukup aneh. Dan detak jantung saya meningkat dari 120 menjadi 90. Apakah permainan berjalan dengan baik atau buruk, saya mengendalikan diri saya sendiri," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia