Carlo Ancelotti Mengubah Filosofi Bermainnya Karena Pemain Juventus Tak Mau Bertanding Tanpa Zidane

Carlo Ancelotti Mengubah Filosofi Bermainnya Karena Pemain Juventus Tak Mau Bertanding Tanpa Zidane

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Foto: Twitter--

RADARTASIK.COM – Carlo Ancelotti mengaku mengubah filosofi bermainnya setelah pemain Juventus tak mau bertanding tanpa membawa Zinedine Zidane.

Dalam wawancara dengan The Times, Ancelotti menceritakan bagaimana Zidane sempat membuatnya kesal karena terlambat datang sebelum laga tandang saat melatih di Juventus. 

Ancelotti mengakui bahwa ia sudah memerintahkan sopir untuk meninggalkan Zidane, namun pemain Juventus, Paolo Montero, kemudian menemuinya dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa pergi tanpa membawa Zizou.

Ia kemudian menuruti permintaan pemainnya dan mulai mengubah filosofi bermainnya yang sebelumnya terinspirasi oleh Arrigo Sacchi karena Zidane.

BACA JUGA:Kereta Pasundan Dilempari Batu di Surabaya, Pelaku Masih Diburu, Terancam 15 Tahun Penjara

“Saya memiliki satu sistem yang saya pelajari di Milan dari Arrigo Sacchi. Itu adalah 4-4-2. Lalu saya punya Zidane, dan dia nomor 10. Haruskah saya menempatkannya di kanan, atau di kiri? Mustahil,” kata Ancelotti dikutip dari Football Italia.

“Zidane adalah pemain paling penting di tim saya dan dia harus menjadi pemain nomor 10. Saya harus beradaptasi. Dari situ saya selalu memperhitungkan karakteristik pemain untuk membangun sistem,” lanjutnya.

“Ada suatu masa di Juventus ketika Zidane terlambat, dan kami berada di dalam bus menunggu untuk berangkat,” kenang Ancelotti.

“Saya berkata kepada pengemudi, 'Jangan lagi, ayo pergi,' tapi dia takut dan tidak mau bergerak,” ucapnya.

BACA JUGA:Jose Mourinho Memulai Petualangan Baru di Fenerbahce Turki

“Lalu Paolo Montero turun dari bus untuk berbicara dengan saya. Saya berkata kepadanya, 'Ayo berangkat, lalu kita bicara.' Namun dia berkata, 'Kamu tidak mengerti. Tanpa Zizou, kita tidak akan kemana-mana.' Jadi saat itulah Anda berpikir, 'Oke, saya perlu mendengarkan ini.' Jadi kami menunggu,” ujarnya.

Ancelotti kemudian menegaskan bahwa timnya saat ini memiliki lebih dari satu identitas karena ia selalu mengubah sistem dan taktik tergantung pada kualitas pemainnya serta lawannya.

“Hanya memiliki satu identitas membuat tim Anda mempunyai batas,” tuturnya. 

“Tidak ada gaya bagi saya. Bukan gaya Ancelotti. Gaya saya tidak dikenali, karena saya berubah,” pungkas Ancelotti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia