Fabio Galante: Scudetto Inter di Depan Pendukung AC Milan Merupakan Kejahatan yang Sempurna

RADARTASIK.COM – Fabio Galante menyatakan kegembiraannya atas ungkapan “Scudetto Inter di depan pendukung AC Milan merupakan Kejahatan yang Sempurna”. 

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, mantan bek Nerazzurri tersebut membahas potensi besar Inter Milan dalam mencetak sejarah dengan meraih Scudetto jika berhasil mengalahkan AC Milan dalam derby.

Dia menggambarkan momen tersebut sebagai "kejahatan yang sempurna" bagi Inter, menekankan pentingnya meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut.

"Inter telah menciptakan kesempatan untuk dikenang selamanya. Tricolor dari bintang kedua tidak akan terlewatkan, tapi bayangkanlah meraihnya setelah mengalahkan Milan di kandang mereka," kata Galante. 

BACA JUGA:Hasil Timnas Indonesia vs Yordania di Babak Pertama, Anak Asuh Shin Tae Yong Unggul 2-0

“Saya suka definisi Kemenangan Scudetto Inter dalam derby menjadi kejahatan yang sempurna,” lanjutnya sambil tertawa. 

“Tentu saja, di masa lalu belum pernah terjadi bahwa sebuah tim memenangkan kejuaraan dalam sebuah derby,” ujarnya.

“Saya pikir bagi para penggemar itu akan menjadi emosi yang sangat spesial, menjadi mahkota di atas kue dari musim 2023-24 yang patut diingat,” terangnya. 

“Masuk ke dalam sejarah selalu memberikan motivasi khusus, tapi menurut saya, Inter sudah memenangkan Scudetto. Yang perlu dipahami sekarang adalah kapan,” jelasnya.

BACA JUGA:Jasad Pria Duduk di Sofa dalam Rumah Gegerkan Warga Empang Kota Tasikmalaya, Begini Kronologinya

Namun, Galante juga menyatakan keyakinannya bahwa Milan akan tampil dengan motivasi yang sangat tinggi untuk mencegah Inter meraih gelar di kandang mereka sendiri. 

“AC Milan tidak bisa membiarkan Inter merebut Scudetto dengan kalah di kandang, di depan para pendukungnya sendiri,” paparnya. 

“Dalam hal ini, saya pikir motivasi para pemain Milan akan lebih besar lagi daripada Inter, jika memungkinkan," jelasnya.

Terakhir, Galante membahas pemain-pemain kunci yang dapat menjadi penentu hasil pertandingan, dengan fokus pada Calhanoglu, Giroud, Lautaro, Barella, Theo Hernandez dan Rafael Leao. 

Sumber: La Gazzetta dello Sport