Juan Jesus: Pelaku Rasis Otaknya Kecil
Juan Jesus saat berbincang dengan Mohamed Stick Mane membahas isu rasisme-Tangkapan Layar Youtube-
RADARTASIK.COM – Juan Jesus mengatakan, “Pelaku rasis ttaknya kecil” saat berbicara kepada pemain muda Napoli, Mohamed Stick Mane.
Juan Jesus bercerita kepada Mane tentang perjuangan yang sedang berlangsung melawan rasisme dan merasa sedih tidak ada upaya yang pasti untuk menghentikan tindakan tersebut.
“Sayangnya, rasisme adalah situasi yang telah kita alami sejak lama. Ada orang yang mengatakan bahwa kita sudah membaik, namun sayangnya ada beberapa undang-undang yang tidak dipatuhi,” kata Jesus dikutip dari Tuttomercato.
“Menyedihkan karena kita semua sama, berkulit putih, hitam, dan lainnya. Yang saya yakini, kita diciptakan oleh Tuhan dan kita semua mempunyai tugas yang sama, untuk hidup di bumi ini tidak ada perbedaan,” lanjutnya.
Juan Jesus kemudian menyoroti bagaimana isu rasisme masih terjadi di stadion sepak bola Italia dan ia merasa banyak orang yang tidak menyadari betapa menyakitkannya tindakan rasisme itu.
“Sayangnya, masih ada rasisme di stadion. Kita harus tumbuh sebagai manusia, saya pikir banyak orang yang tidak sadar bahwa ini adalah sesuatu yang bisa menyakitkan,” ujarnya.
“Kita adalah manusia, kita mempunyai hati, jiwa, otak dan saya berharap undang-undang yang lebih kuat dibuat untuk menghentikan hal ini,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kembali ke AS Setelah 19 Tahun, Gianluigi Donnarumma Ingin Bahagiakan Fans Italia di Amerika Serikat
Juan Jesus kemudian bertanya kepada apakah peman muda Napoli ini pernah mengalami tindakan rasisme di lapangan?
Seick Mane menjawab: “Ya, tahun lalu. Di liga, seorang bek memanggil saya n****r. Saya tidak menjawab, saya terus bermain. Ketika dia mengatakan kepada saya bahwa saya berkulit hitam, saya berkata, 'ya, saya berkulit hitam'.”
Juan Jesus menegaskan kepada Mane mereka harus tetap kuat dalam menghadapi tindakan diskriminatif tersebut.
Baginya, pelaku rasisme adalah mereka yang memiliki pikiran yang sempit dan memilki otak yang kecil dan meminta fokus mengejar impian tanpa terpengaruh oleh tindakan diskriminatif tersebut.
“Tetap harus kuat, yang melakukan tindakan rasisme itu otaknya kecil. Anda harus berpikir dalam diri Anda sendiri, saya tahu saya sempurna, sebagaimana Tuhan menciptakan saya, dan saya di sini untuk impian saya bermain sepak bola,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercato