Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya Deklarasi Pemilu Aman dan Damai, ini 5 Seruannya ...

Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya Deklarasi Pemilu Aman dan Damai, ini 5 Seruannya ...

Pembacaan seruan deklarasi Pemilu aman dan damai yang dilakukan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya di Hotel Santika, Rabu 7 Februari 2024. rezza rizaldi / radartasik.com--

Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya Deklarasi Pemilu Aman dan Damai, ini 5 Seruannya ...

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Tasikmalaya yang terdiri dari STHG, Uncip, Unper, Universitas BTH, INU, Umtas, STIE Latifah, STIA YPPT, STIE Suryalaya dan lain sebagainya melakukan deklarasi Pemilu 2024.

Deklarasi Pemilu (Pemilihan Umum) aman dan damai ini dihelat di Hotel Santika, Rabu 7 Februari 2024 sore dan dihadiri para rektor perguruan tinggi tersebut. 

Dalam deklarasi ini, Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Tasikmalaya menyerukan 5 poin agar Pemilu ini berjalan aman dan damai. Yaitu:

BACA JUGA:Target Besar Bupati Ade Sugianto: Durian Tasikmalaya Jadi Prioritas Seperti Manggis, Siapkan Konsep Agrowisata

1. Mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan pemilu 2024 yang aman dan damai. 

2. Menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang menciderai pesta demokrasi. 

3. Bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024. 

4. Warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani, dan tidak golput. Kita harus menghargai perbedaan pilihan setiap orang. 

BACA JUGA:Benar Bantuan Beras Distop Sepekan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024?

5. Kampus bukan tempat memecah belah, sebaliknya Kampus menjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil, aman dan damai. 

Sebanyak 5 poin seruan deklarasi tersebut dibacakan Rektor Unper Tasikmalaya, Prof Yus Darusman.

Direktur Pascasarjana STHG Tasikmalaya, Dr Nana Sugiana menyatakan, kampus bukanlah tempat pemecah belah Bangsa. 

"Jadi kami berangkat dari kehawatiran terhadap situasi. Ada kekhawatiran kondisi di mana suatu gesekan bisa terjadi di masyarakat," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: