Legenda AC Milan Bandingkan Calhanoglu dengan Pirlo: Mereka Punya Kemampuan Mengoper dalam Jarak 40 Meter
Hakan Calhanoglu-Tangkapan Layar Instagram-
RADARTASIK.COM - Massimo Ambrosini, gelandang legenda AC Milan membandingkan Hakan Calhanoglu dengan Andrea Pirlo dan mengakui “Mereka punya kemampuan mengoper dalam jarak 40 meter”.
Dalam wawancara dengan La Gazzeta dello Sport, Massimo Ambrosini memberikan analisis yang mendalam tentang perbedaan dan persamaan antara Andrea Pirlo dan Hakan Calhanoglu.
Secara spesifik, legenda AC Milan ini mengulas kemampuan Hakan Calhanoglu saat memberikan umpan panjang dan terukur kepada Federico Dimarco saat Inter Milan mengalahkan Juventus.
“Ini permainan yang bagus karena fungsional. Jika Anda ingin membuat bola itu rata dengan tanah, bola itu tidak akan datang. Jika Anda mengangkatnya, bek akan pulih. Bagian luar sepatu adalah cara terbaik untuk melewatinya,” kata Ambrosini tentang cara mengumpan Calhanoglu.
BACA JUGA:Harga Sembako di Kabupaten Ciamis Semakin Meresahkan karena Mulai Merangkak Naik
“Mungkin yang paling menonjol dari Calhanoglu adalah perpaduan antara teknik dan kualitas pertahanan, ia playmaker yang sangat berbeda dari yang lain, ia membuat dinamisme lini tengah Inter sangat tinggi,” lanjutnya.
Mantan gelandang AC Milan itu kemudian menjelaskan bahwa Calhanoglu sangat berbeda dengan Pirlo, satu-satunya kesamaan adalah kemampuan memberikan umpan tepat sasaran dari jarak yang sangat jauh.
“Hanya ada sedikit kesamaan di antara mereka. Kesamaan sebenarnya adalah pada kemampuan untuk mengoper dengan segala cara dan untuk menemukan seseorang dalam jarak 40 meter,” ujarnya.
“Semua perbandingan dengan Andrea ditakdirkan untuk gagal. Pirlo mencari kedalaman dalam pemikiran pertamanya, juga karena kami memiliki striker yang selalu siap menyerang pertahanan secara vertikal,” ulasnya.
BACA JUGA:Pendaftaran Bantuan Pengembangan SMK Berbasis 4.0 Tahun 2024 Dibuka, SMK di Tasikmalaya Yuk Daftar!
“Calhanoglu di sisi lain, mengingat cara bermain Inter, cenderung lebih ke arah permainan build-up pendek,” terangnya.
Kemudian Hakan lebih banyak menutupi lapangan, saat dia menurunkan bola, dia berlari. Dan umpannya berbeda, lebih kering,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: La Gazzetta dello Sport