Miralem Pjanic: AC Milan Turun Kualitas, Hanya Juventus Pesaing Inter Milan untuk Meraih Scudetto
Chiellini bersama Pulo Dybla dan Miralem Pjanic saat maih bermain untuk Juventus -Tangkapan Layar Instagram @miralem_pjanic-
RADARTASIK.COM - Miralem Pjanic menyebut AC Milan turun kualitas, dan hanya Juventus pesaing Inter Milan untuk meraih Scudetto dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.
Sebagai mantan gelandang papan atas Serie A, Miralem Pjanic menilai Juventus sebagai satu-satunya pesaing Inter Milan paling serius dalam memperebutkan Scudetto musim ini.
Pjanic melihat absennya Juventus dari kompetisi Eropa memberikan keuntungan tersendiri, dan ditambah AC Milan dan Napoli sering tampil tidak konsisten dan tidak sekuat musim lalu.
“Saya rasa klub lain tidak bisa bersaing memperebutkan Scudetto. Saya melihat duel antara Inter dan Juventus karena hanya merekalah klub yang tidak kehilangan poin,” kata Pjanic.
BACA JUGA:Miralem Pjanic: Jose Mourinho Tahu Tak Akan Mudah Melawan Juventus di Turin
“Yang lain belum konsisten. Napoli tidak berada di level yang sama seperti musim lalu, sama seperti Milan, yang saya suka, tapi mereka punya terlalu banyak suka dan duka,” lanjutnya.
“Inter difavoritkan karena mereka memiliki tim yang lebih siap dan kepastian lebih banyak dibandingkan Juventus, juga karena Final Liga Champions musim lalu,” tambah Pjanic.
“Namun, Juve adalah kandidat yang kredibel karena tidak bermain di kompetisi Eropa mana pun bisa memberikan keuntungan,” ulasnya.
“Saya melihat masa depan cerah bagi Juventus, dan saya tahu dari pengalaman bahwa ketika Anda mengenakan seragam Bianconeri, targetnya selalu menang,” tegasnya.
Pjanic kemudian memuji Massimiliano Allegri yang dianggapnya sebagai pelatih yang mampu menciptakan suasana harmonis di ruang ganti.
Menurutnya, Max Allegri juga sering memberikan kebebasan kepada pemain untuk membuat perbedaan, meskipun sekarang lebih mengandalkan permainan kolektif daripada kualitas individu.
“Allegri adalah seorang pemenang, dan dia telah membuktikannya dengan fakta,” ucapnya.
“Ketika dia gagal menang, dia tidak senang sama sekali. Selain itu, dia adalah seorang komunikator yang hebat; dia mengetahui targetnya dan meneruskannya ke tim di awal musim,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: La Gazzetta dello Sport