Geoffrey Moncada: Saya Seperti Gattuso, Tidak Tinggi Tapi Tangguh
Geoffrey Moncada-Tangkapan Layar Instagram-
RADARTASIK.COM – Kepala pencari bakat AC Milan, Geoffrey Moncada mengatakan “Saya seperti Gattuso, saya tidak tinggi tapi tangguh” saat menggambarkan dirinya sebagai seorang pesepak bola.
Dalam wawancara dengan Milan TV, Geoffrey Moncada menceritakan pengalamannya mengenal AC Milan dimulai setelah ia menonton Liga Champions yang membuatnya kagum.
"AC Milan punya banyak pemain Prancis. Di TV publik, saya bisa menonton Liga Champions, dan itulah cara saya mengenal AC Milan, para penggemar, dan seragam cantik ini. Itu adalah tim yang sangat kuat, dan semua orang memujinya," kata Moncada.
Ia kemudian menggambarkan dirinya sebagai pemain sepak bola tangguh seperti legenda AC Milan, Gennaro Gattuso, saat masih berkarir sebagai pemain, namun menyadari tidak memiliki kemampuan untuk bermain di level atas.
BACA JUGA:Tahun Depan Beli LPG 3 Kilogram Subsidi di Setiap Pangkalan Kota Banjar Wajib Gunakan e-KTP
"Saya seperti Gattuso, saya tangguh. Saya tidak tinggi, tapi saya tangguh, dengan banyak tekanan dan intensitas. Saya lahir pada tahun 1986, dan sepak bola Prancis menjadi menonjol,” ujarnya.
“Saya tidak buruk, saya bukan seorang pemain superstar, namun saya menyadari bahwa saya tidak memiliki profil yang tepat untuk bermain di level teratas,” lanjutnya.
“Kemudian, saya menemukan bahwa saya lebih menyukai dunia sepak bola daripada bermain sepak bola. Saya menyukai pelatih, olahraga direktur, presiden karena itu adalah hal yang menantang untuk dilakukan," akunya.
Moncada kemudian menceritakan awal mula ia berkarir sebagai pemandu bakat dan bagaimana proses perpindahannya dari Monaco ke AC Milan membawa perubahan signifikan dalam hidupnya.
BACA JUGA:CEO Sassuolo Anggap Jose Mourinho Tak Punya Rasa Sopan dan Kurang Menghormati Domenico Berardi
"Di akhir karier bermain dan studi saya, saya pergi mengunjungi perusahaan sepak bola. Ada perusahaan yang melakukan pekerjaan video-taktis dan kepanduan, dan itulah awal mula saya," kenangnya.
"Saat itu musim panas ketika Elliott mengambil alih klub. Mereka memanggil saya pada bulan Agustus untuk menjadi Ketua pemandu bakat. Saya mengadakan tiga pertemuan, dan kami mencapai kesepakatan di bulan Desember,” tuturnya.
“Dari Agustus hingga Desember, saya harus bekerja dengan Monaco dan, sementara itu, saya terus memikirkan tentang Milan... Tapi bagi saya, pilihan sudah dibuat,” ungkapnya.
"Saya harus berbicara dengan Monaco dan menjelaskannya; itu tidak mudah. Saat Milan menelepon Anda, ada banyak hal yang harus dilakukan di sini, dan proyeknya sangat menarik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: milan tv