Saber Pungli Kabupaten Pangandaran Dalami Dugaan Penyelewengan Dana PIP di Salah Satu SMK Swasta

Saber Pungli Kabupaten Pangandaran Dalami Dugaan Penyelewengan Dana PIP di Salah Satu SMK Swasta

Tim Saber Pungli Kabupaten Pangandaran memperlihatkan dana PIP dari salah satu SMK swasta. Istimewa--

Saber Pungli Kabupaten Pangandaran Dalami Dugaan Penyelewengan Dana PIP di Salah Satu SMK Swasta

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Saber Pungli Kabupaten Pangandaran saat ini sedang mendalami dugaan penyeleweng dana Program Indonesia Pintar (PIP) di salah satu SMK swasta.

Menurut Anggota Saber Pungli Kabupaten Pangandaran, Subarnas, dugaan itu muncul setelah viralnya video enam siswa SMK swasta yang mengaku terlantar di terminal usai mencairkan dana PIP ke sebuah bank.

Namun dalam video itu dijelaskan bahwa uang tersebut justru diambil langsung oleh staf TU SMK tersebut. Dengan alasan bahwa uangnya akan digunakan untuk membayar utang biaya PKL para siswa. Setelah melihat video itu, pihaknya langsung ambil reaksi cepat.

BACA JUGA:Bank Indonesia Tasikmalaya Lakukan Overview Perekonomian 2023 dan Prospek Perekonomian Priangan Timur 2024

"Awal-awalnya tidak terbuka. Dari pihak sekolah enggak ngaku. Bilangnya uang itu (dana PIP) belum cair," paparnya kepada wartawan, Selasa 12 Desember 2023.

"Dikonfirmasi via whatsapp juga begitu ngakunya, di telepon juga katanya belum cair-belum cair. Ya sudah kita klarifikasi saja saat itu ke sekolahnya," sambungnya.

Begitu diklarifikasi, terang dia, pihaknya bertemu langsung dengan kepala sekolah. Mereka masih kukuh menjelaskan dan bilang belum cair serta baru membuat buku tabungan.

"Padahal saksi yang mengalami kejadian itu anak-anak, kok kepala sekolah bilangnya baru buka rekening," terangnya.

BACA JUGA:Motor Listrik Rekomended untuk Harian dari United, Spesifikasi yang Wajib Ada

Setelah diselediki dan ditanyakan lebih mendalam, akhirnya kepala sekolah tersebut mengaku bahwa uangnya ada. "Kata kepala sekolahnya uangnya ada di Kasubag TU," paparnya.

Untuk membuktikan supaya tidak ada rumor atau prasangka, tegas dia, pihaknya lalu memerintahkan untuk menunjukan uang tersebut.

"Ternyata benar, uang itu sudah cair. Tidak benar apa yang dikatakan kepala sekolah itu bahwa baru membuka buku atau membuka rekening. Ternyata itu hanya alih-alih saja," tegasnya.

Berdasarkan keterangan dari petugas TU yang mengambil uang tersebut, beber dia, masih ada yang belum dicairkan dari 30 rekening lagi dengan nilai Rp 30 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: