Kembangkan Hydrogen Fuel Cell Hybrid, PLN Gandeng Perusahaan Prancis

Kembangkan Hydrogen Fuel Cell Hybrid, PLN Gandeng Perusahaan Prancis

PT PLN gandeng perusahaan Prancis untuk mengembangkan Hydrogen Fuel Cell Hybrid.-PT PLN-

Kembangkan Hydrogen Fuel Cell Hybrid, PLN Gandeng Perusahaan Prancis

DUBAI, RADARTASIK.COMPT PLN menjalin kerja sama dengan Hydrogen De France (HDF Energy) dalam pengembangan Hydrogen Fuel Cell Hybrid Power Plant di Indonesia.

Kerja sama dua perusahaan ini ditandai dengan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Executive Director Asia sekaligus President Director HDF Energy Indonesia Mathieu Geze pada Indonesia Paviliun di ajang COP28, Dubai, Minggu 3 Desember 2023.

Darmawan menjelaskan perjanjian JDSA ini merupakan langkah lanjutan dari MoU yang telah terjadi pada April 2023.

BACA JUGA: WOW! Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Singaparna Tasikmalaya Naik 200 Persen, Belanja Konsumen Dikurangi

BACA JUGA: Isi Daya Remote Smart TV Samsung Pakai Cahaya Matahari, Bye Baterai Sekali Pakai

Setelah berhasil memproduksi hidrogen hijau di Indonesia, menurut dia, PLN akan mengembangkan pembangkit listrik hidrogen dengan asistensi dari HDF Energy.

Melalui kerja sama ini, tambah dia, PLN sebagai pionir dalam produksi hidrogen terus mengambil langkah akseleratif. Melalui eksplorasi inovasi teknologi yang futuristik, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam memproduksi hidrogen hijau.

Tak hanya memproduksi hidrogen lewat kerja sama dengan HDF Energy, PLN bakal mengembangkan utilisasi hidrogen melalui proses elektrolisa dan mengolahnya menjadi listrik untuk melayani daerah pelosok.

Kedua perusahaan juga bersepakat melakukan studi pengembangan pembangkit listrik baseload dan non-intermittent berbasis EBT, baterai dan hidrogen.

BACA JUGA: Spektakuler, Pemain Persebaya Ini Bobol Gawang Persija dengan Indah, Bola Mengarah ke Tiang Jauh

BACA JUGA: Nokia Oxygen Max 2023 Ponsel Transparan Terbaru dengan Performa Canggih 2 Jutaan?

Termasuk, potensi pembentukan Join Venture Company dalam pengembangan proyek EBT di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil), khususnya di wilayah Indonesia Timur dengan penekanan awal di wilayah Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sehingga, keberadaan energi baru terbarukan (EBT) dan hidrogen tidak hanya akan mendukung pasokan energi bersih namun mampu mewujudkan elektrifikasi nasional dan menjadi bisnis masa depan yang terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: