Menangis Saat Meninggalkan AS Roma, Miralem Pjanic Mengaku Membenci Chiellini

Menangis Saat Meninggalkan AS Roma, Miralem Pjanic Mengaku Membenci Chiellini

Chiellini bersama Pulo Dybla dan Miralem Pjanic saat maih bermain untuk Juventus -Tangkapan Layar Instagram @miralem_pjanic-

RADARTASIK.COM - Miralem Pjanic mengaku membenci Chiellini dan menangis saat meninggalkan AS Roma untuk bergabung dengan Juventus pada 1 Jul 2016 silam.

Miralem Pjanic merupakan seorang pemain sepak bola berkewarganegaraan Bosnia Herzegovina yang bermain untuk klub Besiktas Turki dan memulai karier juniornya di klub Schifflange 95 dan Metz.

Ia kemudian berbicara tentang perpisahannya dengan AS Roma, menyatakan bahwa dia jatuh cinta dengan klub tersebut dan menangis saat pergi dalam podcast Aperibiza.

"Saya jatuh cinta cinta dengan mereka di alun-alun dan aku menangis ketika aku pergi,’ kata Pjanic. 

BACA JUGA:Inter Milan Akur dengan Juventus untuk Gembosi Kekuatan Napoli

“Saya ingin mengambil langkah lain dalam karir saya, pertama pindah ke Juventus di mana saya langsung mencapai final Liga Champions, kemudian pergi ke Barcelona yang merupakan tim papan atas dunia,” lanjutnya. 

“Karirnya singkat dan Anda harus selalu menemukan motivasi baru, bertahan di zona nyaman adalah hal yang sederhana, tapi itu tidak baik,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang pelatih terbaik yang pernah dia miliki, Pjanic menyebut beberapa nama, termasuk Luis Enrique, Allegri, Spalletti, dan Garcia. 

Dia sangat mengapresiasi kinerja Allegri di Juventus dan menyebut tiga tahun bersamanya sebagai tahun-tahun terpenting dalam karirnya. Pjanic juga memberikan pujian untuk Sarri yang memiliki semangat tinggi dalam sepak bola.

BACA JUGA:Spesifikasi Samsung Galaxy X2 5G 2023 Kamera 108MP dan Baterai 7000mAh! Harganya Murah Cek di Sini

"Saya punya banyak pengalaman bagus. Saya cukup beruntung bisa bekerja dengan pelatih-pelatih hebat: Luis Enrique, Allegri, Spalletti, Garcia,” tuturnya.

“Saya sangat mengapresiasi Allegri , saya menghabiskan tiga tahun berturut-turut bersamanya dan itu adalah tahun-tahun terpenting,” tambahnya. 

“Dia adalah pelatih yang sangat penting bagi saya. Saya memiliki Sarri yang tergila-gila pada sepak bola, yang hidup dari sepak bola, pelatih yang luar biasa,” pujinya.

Terkahir, Pjanic mengungkapkan ia membenci Chiellini karena memiliki cara cerdas untuk menangani lawan-lawannya di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber