Guardiola: Inter Milan Memainkan Sepakbola Modern dan Kuat Secara Fisik
Ilustrasi skuad Inter Milan-Tangkapan Layar Instagram @inter-
RADARTASIK.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyebut Inter Milan memainkan sepakbola modern dan kuat secara fisik dalam artikel yang diterbitkan oleh media Italia, La Gazzete dello Sport.
Dalam wawancara tersebut, Guardiola mengakui terinspirasi oleh Arrigo Sacchi, yang dianggapnya telah merevolusi dunia sepak bola bersama AC Milan pada akhir tahun 90-an.
Ia meyakini warisan Arrigo Sacchi akan terus berlanjut, mengingat bahwa ia telah mengikuti metode yang diterapkan oleh Sacchi saat melatih AC Milan, dan sekarang Xavi mengikuti jejaknya di Barcelona.
"Saya pikir warisan Arrigo tercermin pada para pemain yang menjadi pelatih hebat. Ketika saya memikirkan tim Barcelona saya, saya yakin banyak pemain yang bisa mengikuti jejak saya," kata Guardiola.
BACA JUGA:Cek Harga Terbaru Xiaomi, Redmi dan POCO 7 November 2023
"Xavi sudah melakukan hal yang sama, dan hal yang sama juga terjadi pada Sergi Barjuan dan Javier Mascherano. Saya yakin Sergi Busquets juga akan menjadi pelatih yang hebat," ucapnya.
Namun, Guardiola juga mengakui bahwa memenangkan banyak gelar dalam sepak bola juga dipengaruhi oleh faktor keberuntungan.
Manchester City berhasil memenangkan Liga Champions pertama mereka musim lalu dengan mengalahkan Inter 1-0 dalam Final yang dimainkan di Istanbul.
Namun, mereka mengalami kekalahan dalam Final tahun 2021 oleh Chelsea yang ditangani oleh Jorginho di Estadio Do Dragao di Porto.
Guardiola kemudian mencontohkan bagaimana Arrigo Sacchi, yang melatih Italia, harus menerima kekalahan dalam final Piala Dunia melalui adu penalti oleh Brasil.
"Arrigo memenangkan banyak trofi dan bisa saja memenangkan lebih banyak lagi dengan karier yang lebih panjang. Tapi apa sebenarnya arti dari kemenangan itu?" tanya Guardiola.
"Manchester City saya berhasil mengangkat trofi Liga Champions musim lalu, dan tentu saja, semua orang memuji kami. Namun, kita juga bisa saja kehilangannya," akunya.
"Seperti yang baru-baru ini saya katakan, Final adalah seperti lemparan koin. Saya pikir yang penting adalah untuk mencapainya, berjuang untuk tetap kompetitif setiap saat, dan semuanya sangat tergantung pada faktor keberuntungan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: football italia