Perdana Menteri Irak Menuduh Israel Melanggar Hukum Perang: Rakyat Palestina Menghadapi Genosida

Perdana Menteri Irak Menuduh Israel Melanggar Hukum Perang: Rakyat Palestina Menghadapi Genosida

Penduduk Jalur Gaza yang mengungsi jadi sasaran bom Israel-Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.COM - Mohammed Shia Al Sudani, Perdana Menteri Irak Menuduh Israel Melanggar Hukum Perang dan mengatakan: “Rakyat Palestina menghadapi genosida”.

Saat tampil pada KTT Perdamaian di Kairo yang akhirny tidak mencapai kesepakatan karena delegasi barat ingin memaksakan kalimat Israel membela diri, Mohammed Shia Al Sudani menunjukkan dukungan penuh negarannya terhadap Palestina.

Ia menegaskan Irak siap untuk segera memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada Palestina yang dianggapnya menghadapi genosida.

“Rakyat Palestina menghadapi genosida… Entitas Zionis [Israel] terus melanggar semua hukum, termasuk hukum perang,” kata Al Sudani 

BACA JUGA:Ungkapan Marc Klok ke Pemain Persib Membuat Bobotoh Terharu, Bangga Bisa Bawa Poin dari Borneo FC

Senada dengan Irak, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud Arab Saudi menyerukan komunitas internasional untuk mewajibkan Israel menghormati hukum internasional.

“Kami mendesak komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas untuk mewajibkan Israel menghormati hukum internasional,” ucap diplomat terkemuka Saudi itu.

Arab Saudi juga menolak standar ganda yang digunakan oleh beberapa perwakilan komunitas internasional terkait konflik Palestina-Israel.

Di sisi lain, Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee, telah mengonfirmasi kepada media Arab bahwa ada pilihan menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan "sandera yang diculik" di Gaza.

BACA JUGA:Pengakuan Bojan Hodak Setelah Persib Ditahan Imbang Borneo FC dan Ini Klasemen Persib Terbaru

Adraee juga menuturkan dalam wawancara dengan Sputnik, bahwa Hamas memiliki tawanan perang dari 42 negara.

"Ada sandera dari berbagai negara, dan ada juga korban tewas dari 42 negara," ucap Avichay Adraee dikutip dari Al-Quds Al-Arabi.

"Ada 7 orang dari Rusia yang diculik atau hilang dan nasib mereka belum diketahui, dan ada 21 warga negara Rusia yang tewas, dan ini adalah informasi yang telah dikonfirmasi secara resmi oleh Negara Israel," tambahnya.

Mengenai negara-negara yang memiliki jumlah sandera terbanyak, menurut saya ada 8 orang dari Amerika Serikat, 7 orang dari Jerman, 7 orang dari Argentina, 10 orang dari Thailand, dan ada 15 orang yang tewas," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber