Brigade al-Qassam: Kami Siap Pertempuran Panjang dengan Israel dan Tahu Kapan Harus Menyerang
Ilustrasi pejuang Hamas-Tangkapan Layar X-
RADARTASIK.COM – Abu Ubaida, juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas mengatakan “Kami siap pertempuran panjang dengan Israel dan tahu kapan harus menyerang.
Brigade al-Qassam terlihat percaya diri jelang invasi jalur darat Israel ke Jalur Gaza dan menyerukan masyarakat Arab untuk berbaris ke perbatasan Palestina.
Dalam rekaman pidatonya, Abu Ubaida menegaskan "perlawanan masih baik-baik saja dan mereka masih mengendalikan situasi di lapangan.
Ia juga memastikan pejuang Hamas “tahu di mana dan kapan harus melancarkan serangan, serta kapan dan bagaimana melakukan serangan".
BACA JUGA:Ini Fitur Galaxy Tab S9 FE yang Membuat Kamu Harus Memilikinya!
“Kami siap untuk pertempuran panjang melawan penjajah ini, sama sakral dan besarnya tujuan kami dalam pertempuran ini untuk mempertahankan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, menanggapi penodaan tersebut, dan membuat pendudukan membayar ganti rugi atas kejahatannya,” ucap juru bicara Brigade al-Qassam dikutip dari Al-Quds Al-Arabi.
Abu Ubaida menekankan bahwa musuh akan mempertanggungjawaban perbuatannya dengan sangat keras dan menyakitkan.
Ia juga mengkritik dukungan Amerika terhadap Israel, dan menggambarkannya sebagai perbuatan yang “tidak tahu malu”.
Namun, Abu Ubaida juga menegaskan tak ada yang bisa mengahalangi rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya.
BACA JUGA:Mantan Menteri Pertahanan Israel: Perang Melawan Pejuang Hamas Akan Berlangsung Lama
“Tidak ada kekuatan di dunia yang mampu menghilangkan perlawanan Palestina, mencegahnya untuk mempertahankan tempat-tempat suci, atau menghilangkan harapan rakyat Palestina untuk mendapatkan kebebasannya,” tutupnya.
Abu Ubaida menilai Israel saat ini berada pada kondisi terburuknya dalam 75 tahun, dan ini adalah sebuah peluang bagi bangsa Palestina.
Terakhir, juru bicara Brigade al-Qassam ini meminta semua negara Arab dan Islam mengusir dan dan menutup semua duta besar Israel dan menyatakan pentingnya memulihkan rasa hormat tehadap orang Arab.
“Memenangkan Yerusalem dan menyatakan penolakan terhadap pembantaian genosida terhadap rakyat Gaza adalah kewajiban terkecil dan memulihkan rasa hormat terhadap orang-orang Arab dan Muslim,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: al-quds al-arabi