Doktor Fisika yang Sarankan Rekrut Salah dan Keita

Doktor Fisika yang Sarankan Rekrut Salah dan Keita

LIVERPOOL — Tim ahli mempunyai peran sangat penting dalam membantu kebijakan transfer di Liverpool FC. Salah peran krusial mereka adalah memilih siapa saja pemain yang tepat berdasar statistik.

Sebagai contohnya, rekrutmen Mohamed Salah dan Naby Keita. Pemilihan wide attacker dan gelandang tersebut melibatkan Ian Graham, salah seorang tim ahli yang berlatar belakang doktor fisika teoretis di Cambridge.

”Aku mendengar masukan Ian (Graham, salah seorang tim ahli Liverpool, Red),” ucap manajer Liverpool Jurgen Klopp di balik perekrutan Salah dan Keita kepada LFC TV.

Graham sempat menjadi staf di Tottenham Hotspur selama empat musim (2008−2012). Tapi, baru bersama Liverpool punya hak memberi masukan dalam perekrutan pemain. 

”Dia pernah diejek sebagai orang-orang laptop,” ucap Direktur Scouting Liverpool Barry Hunter kepada Liverpool Echo.

Namun, dari laptop Graham, Liverpool menemukan pemain yang punya peran besar dalam kesuksesan memenangi Liga Champions 2018−2019 dan Premier League 2019−2020.

Seperti diungkapkan kolumnis sepak bola New York Times Bruce Schoenfeld, Graham tidak perlu menonton permainan semua pemain bidikannya di layar kaca. Baginya itu haram. Dia hanya perlu menganalisis data operannya.

Di data Graham, Salah akan berpasangan sangat bagus dengan Roberto Firmino. Data yang terbukti benar dalam empat tahun mereka bermain bersama.

Saat merekomendasikan Keita, Graham sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menghitung peluang yang dimiliki pemain asal Guinea itu ketika menciptakan gol sebelum operan, tembakan melenceng, atau semasa masih membela RB Salzburg dan RB Leipzig.

”Model penghitungan yang aku gunakan bisa mengukur seberapa besar efek setiap pemain terhadap peluang timnya untuk menang selama pertandingan,” ulas Graham. 

”Dia bagus untuk itu meski tingkat finishing operannya memang cenderung lebih rendah dibanding gelandang elite yang lain,” ungkap dia.

Gelandang Liverpool Alex Oxlade-Chamberlain menyebut Graham dan timnya tak ubahnya pelatih dalam versi lain.

”Karena mereka juga punya jasa besar dalam hasil pertandingan,” ucapnya kepada The Sun. (jpn/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: