Brigade Al-Qassam: 13 Tawanan Perang Tewas oleh Serangan Bom Israel di Jalur Gaza
Ilustrasi bom Israel yang menghancurkan Jalur Gaza-Tangkapan Layar X-
RADARTASIK.COM – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengumumkan 13 tawanan perang tewas oleh serangan bom Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Brigade Al-Qassam menyebut empat orang termasuk dalam 13 sandera yang tewas berada di berbagai lokasi di Jalur Gaza dalam Serangan Israel.
"Tiga belas tawanan perang, termasuk orang asing, tewas akibat serangan Zionis yang intens di Provinsi Utara dan Gaza dalam 24 jam terakhir,” bunyi pengumuman Brigade Al-Qassam.
“Enam dari mereka tewas di Provinsi Utara di dua tempat berbeda, dan tujuh di Provinsi Gaza di tiga tempat berbeda, terpengaruh oleh serangan musuh yang barbar," tulisnya di media sosial.
BACA JUGA:INI 4 Perbedaan iPhone 15 dan iPhone 15 Pro yang Akan Rilis Akhir Oktober 2023
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sendiri mengumumkan Metula, sebuah kota di utara yang dekat dengan perbatasan Lebanon, sebagai zona militer terlarang.
"Berdasarkan penilaian situasi, diputuskan untuk mendirikan zona militer terlarang di daerah pemukiman Metula,” kata IDF.
“Masuk ke daerah tersebut sangat dilarang dan meminta masyarakat untuk waspada dan tidak memasuki daerah tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, tekanan membuka jalur aman untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza datang dari Raja Yordania, Abdullah II setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken.
"Yang Mulia Raja Abdullah, menerima Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Jumat, menekankan perlunya membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan pengiriman bantuan medis dan kemanusiaan ke Gaza, sambil melindungi warga sipil dan berupaya mengakhiri eskalasi dan perang di Gaza," bunyi pernyataan dari Kerajaan Yordania.
Raja juga memperingatkan efek serius yang timbul dari setiap upaya untuk mengusir paksa warga Palestina dari semua Wilayah Palestina oleh Israel.
Raja Abdullah meminta semua pihak untuk mencegah krisis meluas ke negara-negara tetangga dan memperingatkan dampak yang timbul akibat pemboman terus menerus oleh Israel.
"Raja Abdullah mengatakan bahwa kerja lembaga internasional di Jalur Gaza tidak boleh dihalangi, untuk memungkinkan mereka menjalankan tugas kemanusiaan mereka,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: