Peppe Di Stefano: Bukan Hanya Fans AC Milan yang Membenci Donnarumma

Peppe Di Stefano: Bukan Hanya Fans AC Milan yang Membenci Donnarumma

Gianluigi Donnarumma -Tangkapan Layar Instagram @donnarumma-

RADARTASIK.COM – Jurnalis Sky Sport, Peppe Di Stefano mengatakan “Bukan hanya fans AC Milan yang membenci Donnarumma” saat diwawancarai oleh Tutti Convocati.

Italia akan menghadapi Ukraina di San Siro pada Rabu 13 September, bagi Donnarumma, ini adalah situasi yang spesial dan dia diperkirakan tidak akan diterima dengan baik di kandang AC Milan ini.

Usai Italia ditahan imbang Makedonia Utara, surat kabar olahraga Italia kompak menyalahkan Donnarumma ketika kiper PSG itu kebobolan di tiang dekat.

Gianluigi Donnarumma sering melakukan kesalahan saat membela Italia sejak meninggalkan Rossoneri dan ejekan tambahan dari para fans lain mungkin tidak menguntungkannya.

BACA JUGA:Mattia Caldara Pemain Paling Tidak Worth It untuk AC Milan: Cuma Main 2 Kali dan Jadi Transfer Termahal Saat I

Jurnalis Sky Italia, Peppe Di Stefano kemudian membahas situasi Donnarumma dan menegaskan bahwa bukan lagi hanya fans Milan yang mengkritiknya

 “Donnarumma? Bahkan saat ini ada 50 fans di Milanello, mereka semua meledak jika membicarakan Gigio,” katanya. 

“Masalahnya bukan hanya fans Milan saja. Saat ini iklim yang tidak bersahabat telah tercipta bahkan dengan para penggemar lainnya,” lanjutnya. 

Di Stefano lalu membandingkan sambutan yang sangat berbeda yang akan diterima Sandro Tonali seteleh meninggalkan AC Milan dengan banyak uang.

BACA JUGA:Mattia Caldara Pemain Paling Tidak Worth It untuk AC Milan: Cuma Main 2 Kali dan Jadi Transfer Termahal Saat I

“Tonali? Saya mengharapkan sambutan yang luar biasa,” pungkasnya.

Gianluigi Donnarumma membuat penggemar AC Milan merasa tidak rasional, penuh kebencian, dan manusiawi setelah dibesarkan oleh klub dan dianggap sebagai salah satu simbol masa depan, namun ia memilih pergi tanpa meninggalkan uang sedikit pun untuk AC Milan.

Penggemar sepak bola seringkali tidak bertindak rasional, seperti orang yang sedang jatuh cinta, keras kepala, penuh kebencian, dan juga menunjukkan sifat manusiawi terhadap klub mereka. 

Ketika merasa ada pemain yang tidak menghormati klub, mereka sering mencemooh pemain tersebut dari awal sampai akhir pertandingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: