Tol Cisumdawu dan Bandara Kertajati Akankah Jadi Akhir dari Law of Atraction ‘Sumedang Ngarangrangan’?

Tol Cisumdawu dan Bandara Kertajati Akankah Jadi  Akhir dari Law of Atraction ‘Sumedang Ngarangrangan’?

Tol Cisumdawu dan Bandara Kertajati diharapkan bisa menghilangkan Law of Attraction negatif 'Sumedang Ngarangrangan'.-radartasik.com-

Tol Cisumdawu dan Bandara Kertajati Akankah Jadi  Akhir dari Law of Atraction ‘Sumedang Ngarangrangan’?

Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sudah menghubungkan Bandung ke Bandara Kertajati.

Wilayah Sumedang yang ada di lintasan Tol Cisumdawu menuju Bandara Kertajati kini menjadi mudah ditempuh.

Dulu sebelum ada Tol Cisumdawu perjalanan menuju Sumedang baik dari arah Bandung maupun arah Cirebon butuh waktu 2 jam hingga lebih.

Begitu juga dari Sumedang mau ke Bandung atau Cirebon, termasuk perjalanan yang membutuhkan waktu cukup lama.

BACA JUGA:Jalan Tol Trans Sumatera Punya 2 Jembatan Terpanjang di Indonesia, Ikonik Banget

Ke arah Bandung harus menembus lika-likunya jalan Cadas Pangeran, macetnya daerah pasar Tanjungsari, padatnya jalur di Jatinangor. Klik di sini artikel Tol Cisumdawu lainnya.

Ke arah Cirebon pun harus melewati kawasan Cireki-Tomo yang jalannya sering amblas.

Masuk ke Kadipaten lalu lintas padat hingga Jatiwangi dan perbatasan Kota Cirebon.

Suasana Sumedang pun dari waktu ke waktu perkembangannya lambat. Pusat keramaian hanya di rentang jalan alun-alun sampai arah pinggir kota sebelah utara.

BACA JUGA:SIMAK Fitur Menarik OVO yang Jarang Diketahui, Ternyata Bisa Pakai Atur Keuangan Lho!

Kehidupan malam di dalam kotanya juga juga tidak 24 jam. Kecuali kalau ada keramaian semisal pasar malam.

Pasar malam itu dulu, zaman Orde Baru pemerintahan Presiden Soeharto, biasanya bersamaan momentum pameran pembangunan Kabupaten Sumedang.

Lokasi keramaian dipusatkan di pacuan kuda di daerah Dano dan Sindangraja Kecamatan Sumedang Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: