HUT RI ke-78: Mengenang Pertempuran Dahsyat Bojong Kokosan Sukabumi, 50 Tentara Inggris Tewas!

HUT RI ke-78: Mengenang Pertempuran Dahsyat Bojong Kokosan Sukabumi, 50 Tentara Inggris Tewas!

HUT RI ke-78 Mengenang Pertempuran --

Lokasi itu dipilih karena jalan raya yang akan dilalui pasukan sekutu diapit tebing cukup tinggi di kiri dan kanan jalan.

Para prajurit TKR mengambil posisi di atas dua sisi tebing itu. Mereka mendapat keuntungan berada di ketinggian.

Selain mudah menyerang lawan juga bisa cepat melarikan diri.

Strategi peperangan TKR itu serang lalu lari (hit and run).

Tibalah waktu yang ditentukan kedatangan pasukan sekutu 9 Dewember 1945. Prajurit TKR dipimpin Eddie Sukardi sudah siaga di Bojong Kokosan untuk menghadang.

Pasukan sekutu dibawah komando perwira Inggris, AJF Doulton, selain dipersenjatai dengan persenjataan modern, juga dikawal kendaraan tempur lapis baja jenis tank Sguart sebamyak 8 unit, panser, tiga pesawat Thunderbolt, serta 1 unit pesawat Mosquito.

Pasukan Sekutu ke Sukabumi membawa perbekalan untuk tawanan APWI yang diangkut puluhan truk.

Pukul 16.30 WIB pecahlah pertempuran itu. Serangan prajurit TKR disambut rentetan senapan mesin pasukan sekutu.

Pasukan sekutu posisinya tidak menguntungkan. Kewalahan menghadapi serangan 3.000 prajurit TKR yang ada di atas tebing.

Tembakan dan lemoaran granat tangan, bom molotov diarahkan oleh prajurit TKR dan pasukan laskar perjuangan ke pasukan Sekutu.

Selama 2 jam lamanya baku tembak berlangsung. Korban mulai berjatuhan di kedua belah pihak. 

Suasana pertempuran makin membuat sekutu kewalahan karena turun hujan deras. Mereka tidak menyangka akan diserang demikian hebat.

Apalagi saat pertempuran hujan turun deras. Medan tempur sangat tidak menguntunhkan pasukan Sekutu.

Setelah hujan deras bantuan udara pasukan sekutu datang menghujani arena pertempuran di mana posisi prajurit TKR dan laskar perjuangan lainnya berada.

Data dari museum Bojong Kokosan tercatat pasukan sekutu 50 orang tewas, 100 pasukan luka-luka, dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: