Arrigo Sacchi: Berlusconi Membayar Gaji Saya Setelah Melatih Timnas Karena Menolak Juventus

Arrigo Sacchi: Berlusconi Membayar Gaji Saya Setelah Melatih Timnas Karena Menolak Juventus

Arrigo Sacchi-Tangkapan Layar Twitter-

RADARTASIK.COM – Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi mengatakan “Berlusconi Membayar Gaji Saya Setelah Melatih Timnas Karena Menolak Juventus”.

Arrigo Sacchi mengenang betapa baiknya Silvio Berlusconi yang terus membayar gajinya setelah ia pergi dari AC Milan untuk melatih Timnas Italia.

Ia juga menceritakan bagaimana Berlusconi memberinya motivasi dengan menunjukkan salinan asli piala-piala Liga Champions dan Interkontinental saat diwawancarai medi Italia, Il Giornale.

"Selama masa istirahat, Berlusconi memberi saya salinan asli piala-piala Liga Champions dan Interkontinental yang kini ada di Fusignano,” kata Sacchi. 

BACA JUGA:Silvio Pagliari Coret AC Milan dari Perebutan Scudetto: Saya Menyarankan Napoli, Inter Milan, dan Juventus

“Tidak hanya itu. Meskipun saya mengundurkan diri pada bulan Juni, dalam beberapa bulan berikutnya saya masih terus menerima gaji bulanan hingga November ketika saya menjadi pelatih kepala Tim Nasional,” lanjutnya. 

“Saya bertanya pada sekretaris saat itu: mungkin Anda salah. Tidak, dia menjawab,” ungkapnya. 

“Saya kemudian menemukan bahwa itu adalah tindakan elegan dari Berlusconi yang telah menerima kunjungan dari Montezemolo, utusan dari Agnelli, yang memintanya untuk membiarkan saya pergi ke Juve,” terangnya. 

“Namun, dia tahu bahwa saya tidak akan pernah pergi ke Turin,” ucap Sacchi. 

BACA JUGA:Berabad-abad Ada Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Menikah Setelah Tragedi Ini

Untuk membalas kebaikan Berlusconi, Arrigo Sacchi mengatakan dia membalasnya dengan membuat AC Milan menjadi tim terhebat dalam sejarah oleh UEFA pada tahun 1989.

“Apa yang saya berikan kepadanya? Saya percaya bahwa hadiah yang paling berharga adalah pengakuan dari UEFA yang menyebut Milan tahun 1989 sebagai tim terhebat dalam sejarah, sementara untuk majalah mingguan Prancis, France Football, kami hanya dianggap sebagai yang terhebat pasca-perang,” tuturnya. 

“Bagi Silvio, itu adalah penutup lingkaran yang telah digambar pada musim panas 1987 di Istana Pomerio ketika dia memberi kami misi untuk menjadi tim terkuat di dunia,” kenangnya. 

Sacchi lalu mengingat bahwa ia menjawab tantangan Berlusconi saat itu dengan mengatakan: “Itu bisa menjadi pencapaian yang memuaskan, tetapi juga membatasi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: