Ancaman Kekeringan Mengintai, 10 Hektare Lahan Sawah di Kabupaten Tasikmalaya Perlu Tindakan Cepat

Ancaman Kekeringan Mengintai, 10 Hektare Lahan Sawah di Kabupaten Tasikmalaya Perlu Tindakan Cepat

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin. ujang nandar / radartasik.com--

Ancaman Kekeringan Mengintai, 10 Hektare Lahan Sawah di Kabupaten Tasikmalaya Perlu Tindakan Cepat

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kabupaten Tasikmalaya harus menghadapi risiko serius terkait cuaca ekstrim yang disebabkan oleh fenomena El Nino, dan diprediksi akan berlangsung hingga bulan September mendatang. 

Kurangnya curah hujan berpotensi mengakibatkan kekeringan di sekitar 10 hektare lahan sawah di wilayah ini.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan upaya sosialisasi kepada para petani tentang dampak iklim El Nino yang diantisipasi terjadi pada Agustus dan September ini. 

BACA JUGA:3 Jam Langsung LUDES di Presale 1, Tiket Konser Dewa 19 di Kota Tasikmalaya Sold Out! Tunggu Presale 2

"Para petani diminta untuk menggunakan air secara bijaksana guna mendukung keberlanjutan pertanian," ujarnya, Selasa 8 Agustus 2023.

Meskipun pihak berwenang belum menerima laporan konkret tentang kekeringan lahan pertanian, namun diperkirakan sekitar 10 hektare lahan pertanian akan menghadapi ancaman kekeringan akibat kondisi cuaca saat ini. 

"Kekeringan di lahan seluas 10 hektare tersebut kemungkinan dipicu oleh cuaca yang sedang terjadi," tambahnya.

Lahan sawah seluas 10 hektare ini, terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Di mana mayoritas lahan sawah ini bergantung pada air hujan. 

BACA JUGA:2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Mendunia, Lolos Program BRIDGE Mengajar di Australia Kalahkan Ribuan Peserta

"Kekeringan permanen saat ini belum terjadi, tetapi ada potensi kekeringan jika tidak ada curah hujan yang mencukupi," ungkap Nuraedidin.

Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan lahan sawah tidak termanfaatkan karena kekurangan hujan, para petani diimbau untuk beralih menanam palawija, seperti jagung dan kedelai, yang membutuhkan sedikit air. 

"Kami sudah menyediakan rencana alternatif ini," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: