Berkah Idul Adha, Perajin Tusuk Sate di Tasikmalaya Banjir Pesanan hingga Untung Rp 50 Juta

Berkah Idul Adha, Perajin Tusuk Sate di Tasikmalaya Banjir Pesanan hingga Untung Rp 50 Juta

Perajin tusuk sate di Tamansari, Kota Tasikmalaya sedang membuat tusuk sate. istimewa--

Berkah Idul Adha, Perajin Tusuk Sate di Tasikmalaya Banjir Pesanan hingga Untung Rp 50 Juta

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Perayaan Hari Raya Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi para perajin tusuk sate di Kota Tasikmalaya. Sebab, di momen Hari Raya ini mereka mengalami banjir pesanan.

Banjir pesanan tusuk sate ini salah satunya dirasakan pasangan suami-istri Karto Widodo (50) dan Ai Nurhayati (45) yang menjadi perajin tusuk sate di Kampung Panunggalan, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. 

Sejak sepekan terakhir, Karto Widodo dan istri, Ai Nurhayati, terus-menerus mengebut jumlah produksi tusuk sate di tengah banjir pesanan yang terus datang saat jelang Hari Raya Kurban maupun saat hari H Idul Adha. 

BACA JUGA:Apes, Aksi Pencuri Ponsel dan Uang di Tasikmalaya Tertangkap Basah Pemilik Rumah

Jika di hari biasa pesanan hanya datang dari wilayah Kota Tasikmalaya saja, namun kini permintaan pesanan tusuk sate datang dari kabupaten dan kota tetangga. seperti Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Garut.

Kesibukan para perajin tusuk sate ini setiap menjelang perayaan Idul Adha atau Idul Kurban mengalami banjir pesanan. 

"Alhamdulilah setiap menjelang idul Adha penjualan meningkat (banjir pesanan, Red). Selain dari pelanggan, dari pasaran, ada juga pembeli yang baru," ujar Ai Nurhayati, perajin tusuk sate kepada wartawan, Kamis 29 Juni 2023.

Dalam sehari, terang dia, para perajin tusuk sate ini ketika jelang Hari Raya Idul Adha meningkat produksinya hingga mencapai 6-7 kwintal karena banjir pesanan.

BACA JUGA:Tahun Ini Polres Tasikmalaya Kota Kurban 9 Sapi dan 64 Kambing

"Ya omzet sih Alhamdulillah kalau seperti menjelang dan hari H idul Adha sehari bisa sampe 6-7 kwintal. Kalau dinominalkan sekitar Rp 50 juta," terangnya.

Dia menambahkan, untuk proses pembuatan tusuk sate ini diawali dengan memilih batang bambu kemudian dipotong kecil-kecil. 

"Selanjutnya potongan batang bambu dibentuk menjadi tusuk sate menggunakan alat khusus," tambahnya.

Dirinya bersama suaminya Karto Widodo telah cukup lama menggeluti usaha membuat tusuk sate tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: