Masyarakat Tasikmalaya Setia Menunggu Prabowo Subianto Jadi Presiden Selanjutnya
Politikus Gerindra, Dedi Mulyadi saat bertemu ribuan warga Kabupaten Tasikmalaya di Lapangan Desa Karangnunggal, Sabtu 17 Juni 2023 malam. istimewa--
Masyarakat Tasikmalaya Setia Menunggu Prabowo Subianto Jadi Presiden Selanjutnya
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Politikus Gerindra yang juga mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, masyarakat Tasikmalaya sangat setia menunggu Prabowo Subianto jadi Presiden selanjutnya.
Kesetiaan menunggu Prabowo Subianto jadi Presiden selanjutnya oleh masyarakat Tasikmalaya itu dibuktikan dengan ribuan warga yang datang dari berbagai pelosok perkampungan menonton pagelaran seni Dedi Mulyadi di Lapangan Desa Karangnunggal, Kecamatan Karangnunggal, Sabtu 17 Juni 2023 malam.
"Memang setiap saya berkunjung ke mana pun masyarakat datang berbondong-bondong datang. Tetapi di balik itu saya melihat ada kerinduan publik bahwa mereka itu butuh dialog-dialog yang isinya kebahagiaan," paparnya kepada wartawan.
"Saya sekarang identik dengan Pak Prabowo dan terlihat masyarakat yang hadir setia menunggu Prabowo Subianto jadi Presiden selanjutnya," sambungnya.
Dedi pun mengajak masyarakat yang setia menunggu Prabowo Subianto jadi Presiden supaya lebih rileks dalam menghadapi tahun konstestasi politik 2024.
Dia pun akan terus terjun secara langsung di wilayah perkampungan atau desa terpencil salahsatunya melalui suguhan pagelaran seni untuk hiburan masyarakat.
"Masyarakat juga memberikan apresiasi terhadap langkah politik yang saya lakukan. Sehingga memiliki visi yang sama. Mudah-mudahan saja Jabar tetap utuh seperti dulu, memiliki kesetiaan pada 08 (Prabowo Subianto, Red)," harapnya.
BACA JUGA:20 Bengkel Dapatkan Pelatihan Konversi Motor BBM menjadi Motor Listrik
Selama ini, beber Dedi, masyarakat hanya berharap mendapatkan kesejahteraan hidupnya seperti mendapatkan lapangan pekerjaan dengan upah memadai.
Sehingga, masyarakat pun nantinya tak akan mudah terbujuk rayu oleh arus politik yang justru merugikannya.
"Kita tak boleh lagi terbelah pada politik kanan dan kiri, harus di tengah. Karena prinsip-prinsip dasar masyarakat kita hanya ingin sejahtera. Anak sekolah tanpa biaya, anak stunting memiliki kecukupan protein, kita ingin rumah roboh jadi layak. Itu yang jadi harapan kita. Kita juga ingin setiap pemimpin peka terhadap apa yang terjadi di masyarakat dan tidak menjadikan masyarakat objek proyek," bebernya.
Seperti halnya saat ini, tambah Dedi, Presiden Joko Widodo mengkritik penggunaan anggaran penanganan stunting yang lebih banyak untuk biaya seremonial saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: