Jurnalis Senior pun Kaget, Bertemu Ajat Sudrajat sang Legenda Persib Usai Sholat Jumat

Jurnalis Senior pun Kaget,  Bertemu Ajat Sudrajat sang Legenda Persib Usai Sholat Jumat

Jurnalis senior Erwin Kustiman (kanan) kaget bertemu Ajat Sudrajat legenda Persib usai sholat Jumat pekan lalu.--

Begitu juga Ajat Sudrajat. Dia tunjukkan skill bermain bola hingga terus terpilih sebagai pemain kunci.

BACA JUGA:4 Titik Macet Rute Perjalanan Tasik–Jakarta via Jalur Darat, Termasuk Jalur ‘Horor’ Tanjakan Gentong

Ajat Sudrajat dipilih sebagai pemain kunci  karena memiliki leadership yang bisa membangkitkan semangat bertanding para pemain Persib lainnya.

Sebagai pemain muda di Persib, ternyata saat itu  pelatih asal Polandia Marek Janota sudah menyiapkannya sebagai bintang. Kelak dia banyak menciptakan gol lewat sundulan. Julukan si 'Kepala Emas' tersemat padanya.

Skuad Persib yang satu zaman dengan Ajat Sudrajat saat itu Iwan Sunarya, Wawan Karnawan, Dede Iskandar, Ade Mulyono, Robby Darwis, Jafar Sidik Sukowiyono, dan Adeng Hudaya. 

Tim ini sangat kompak dan memiliki semagat juang yang tinggi berjuang membela Persib di setiap pertandingan.

BACA JUGA:Waktunya Bandara Wiriadinata Bangun dari ‘Mati Suri’, Penerbangan Rute Perjalanan Tasik-Jakarta Siap Mengudara

Pada kompetisi Divisi Utama perdana tahun 1983, buah kekompakan tim ini berhasil membawa Persib melaju ke babak final.

Walau Persib tidak menjadi juara tapi Ajat Sudrajat meraih anugerah gelar pemain terbaik. Kala itu Ajat tampil sangat optimal menjadi buah bibir pendukung Persib maupun lawan.

Gol hattrick Ajat Sudrajat di laga Divisi Utama Perserikatan 15 April 1983, saat itulah mengantarkannya menjadi sosok bintang lapangan.

Ketika itu Persib juara tiga menghasilkan skor 5-1. Adjid Hermawan pencetak gol pertama. Nah Ajat Sudrajat mencetak gol hattrick (tiga gol) , dan gol penutup disarangkan Yana Rodiana.

Ajat Sudrajat bergabung selama 10 musim membela Persib Bandung. Dia sebagai mesin gol ikut mempersembahkan dua gelar juara di Perserikatan sepanjang laga tahun 1986 hingga 1990.

Ajat Sudrajat pemain berdedikasi. Sundulan khasnya sambil terbang di kotak penalty begitu melegenda.

Posisi bola sulit antara dada dan pinggang mampu diambil Ajat Sudrajat untuk menciptakan gol.

Kehebatan sundulan itu memang Ajat asah benar.  Setiap latihan targetnya menyundul 100 bola. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: