Di Kota Tasik, Setiap Malam Minggu Para Oknum Pelajar Pesta Miras, GMNU Bilang Begini..

Di Kota Tasik, Setiap Malam Minggu Para Oknum Pelajar Pesta Miras, GMNU Bilang Begini..

KOTA TASIK - Hampir tiap malam minggu aparat hukum di Kota Tasikmalaya selelu mendapati anak muda bahkan para siswa siswi pelajar, sedang pesta minuman keras (miras), baik di pinggir jalan pusat pertokoan kawasan kota, bahkan di area pemakaman umum.

Hal ini, seolah menjadi fenomana dan trend yang tengah marak terjadi serta dilakukan para anak muda yang kebanyakan masih usia sekolah. 

Maka, Pemkot Tasik diminta segera bergerak melakukan langkah nyata. 
Jangan sampai fenomena ini menjadi aktivitas rutin kalangan anak muda di malam minggu.

Hal itu seperti diungkapkan Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kota Tasikmalaya, Myftah Farid kepada radartasik.com, Selasa (23/02/21) siang.

"Persoalan fenomena ini adalah masalah bersama yang harus juga difikirkan solusinya oleh Pemkot Tasik. Apalagi yang marak terjaring ini adalah anak-anak usia sekolah. Ini harus jadi pertimbangan yang matang bagi Pemkot," katanya.

Karena, terang dia, sekolah hingga hari ini disebabkan kondisi pandemi Covid diliburkan. 

Artinya kebijakan yang dibuat Pemkot saat ini tak berpengaruh terhadap anak-anak usia sekolah. 

Hanya sekadar para pelajar dilarang masuk sekolah atau belajar tatap muka.

"Disdik terutamanya harus mengambil sikap. Ketika sekolah diliburkan, hal apa saja yang diharuskan tenaga pengajar dan orang tua perlu disosialisasikan lebih gencar," terangnya.

Sehingga, beber dia, apa yang dilakukan anak-anak berusia pelajar ini bisa menjalankan sekolah di rumah sesuai dengan apa yang emestinya perlu difikarkan pemerintah. 

"Kemudian, persoalan peredaran minuman keras perlu diseriusi oleh Pemkot, dalam hal ini aparat yudikatif. Ditambah, tempat yang dijadikan lokasi favorit anak muda berpesta miras seperti Taman Makam Pahlawan (TMP) ini," bebernya.

"Dimana TMP ini kan tempat peristirahatan orang-orang yang sangat berjasa ke kehidupan kita hari ini. Mereka rela mengorbankan nyawa untuk kemerdekaaan yang kita nikmati hari ini. Kemudian di sepanjang Jalur Cilembang-Cikurubuk, dan TPU Cinehel," sambungnya.

Tempat-tempat itu, tambah dia, kenapa dijadikan tempat favorit pesta miras dan transaksi miras di kalangan anak muda karena kondisinya gelap, pencahayaannya kurang.

"Artinya harus segera diterangi oleh Pemkot melalui PJU yang disediakan oleh pemerintah di lokasi-lokasi itu. Lalu, aparat Pemkot baik eksekutif, legislatif dan yudikatif, harus kerjasama dengan tokoh masyarakat dan pemuda untuk meminimalisir," tambahnya.

Diakui dia, memang sulit terwujud kalau masing-masing dari komponen tersebut berjalan sendiri-sendiri. 

Polres berjalan sendiri, Disdik berjalan sendiri, tanpa melibatkan partisipasi masyarakat.

"Artinya harus dibangun sinergitas yang utuh antara pemerintah dengan masyarakat. Sehingga sekecil apapun informasi dari masyarakat bisa secepatnya ditangapi pemerintah," sarannya.

Tegas dia, tak bisa pemerintah bergerak tanpa partisipasi masyarakat. 
Nah ini harus dicari solusi konkritnya di tengah peredaran miras yang sedang marak dikonsumi anak-anak.

"Jangan malah pesta miras, ugal-ugalan di jalan dan menjadi oknum anggota geng motor seolah dibiarkan. Nah sudah seharusnya pemerintah mengambil sikap dan langkah yang cepat agar terselesaikan," tegasnya.

Jelas dia, melihat kondisi saat ini menurut dia Polres Tasikmalaya Kota sudah melalukan siasat lebih awal dengan dibentuknya Maung Galunggung.

"Nah mungkin tinggal bagaimana Pemkot itu bekerjasama dengan Timsus Maung Galunggung. Misalnya melegasikan tim Pemkot untuk bergabung dengan Timsus agar lebih masif lagi mencegah terjadinya pesta miras anak muda," jelasnya.

Atau, tukas dia, menyiapkan kontak person informasi agar cepat sampai ke Timsus. 

Selain itu jika hari ini pemerintah membentuk Satgas Covid kenapa tidak membentuk juga Satgas Miras 

"Satgas Miras ini yang kerjasama dengan instansi terkait dan melibatkan masyarakat. Ini menurut hemat saya bisa lebih efektif. Sehingga ada gerakan bersama," tukasnya. 

(rezza rizaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: