Penyaluran BPNT Tidak Melalui E-Warung, Begini Skema Baru Pencairan Bansos Tahun 2023

Penyaluran BPNT Tidak Melalui E-Warung, Begini Skema Baru Pencairan Bansos Tahun 2023

Penyaluran BPNT tidak lagi melalui E-Warung, simak skema baru pencairan Bansos tahun 2023.--Radartasik.com--

BACA JUGA: Segini Besaran Bansos yang Diterima Pemegang KIS Aktif, Perkiraan Cair Februari 2023

Mensos pun memastikan BPNT (sembako) tidak lagi melalui e-warung. Kebijakan ini diambil atas hasil evaluasi dan rekomendasi Komisi VIII DPR RI. ”Kita tidak menggunakan e-warung lagi,” kata dia.

”Ini menyikapi dari Perpres Nomor 63 tahun 2017 (tentang penyaluran bantuan sosial secara non tunai). Boleh penarikan tunai atau barang. Oleh karena itu kita menyepakati penyalurannya tunai. Pengambilannya bisa lewat ATM atau ke bank langsung,” urai dia.

Senada dengan Mensos, Wamen BUMN mengatakan penyaluran bansos secara cash mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan bantuan.

”Bisa (langsung) melakukan transaksi pencairan sehingga tak perlu masyarakat harus mencari warung untuk menukar bahan pokok. Ini diharapkan masyarakat lebih cepat menggunakan dananya untuk keperluan sehari-hari,” katanya.

BACA JUGA: Proyek Bakauheni Harbour City Dikebut, Ditargetkan Krakatau Park Dapat Soft Launching pada Momen Lebaran

Sementara itu, penyaluran melalui PT Pos dikhususkan untuk menjangkau daerah 3T dan masyarakat yang memiliki akses terbatas pada bank.

Menurut Wamen BUMN, PT Pos akan mengelola lebih dari 50 persen Kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

”Masyarakat yang selama ini mungkin sulit untuk berjalan ke cabang mungkin kurang informasi, akan dijadwalkan pegawai PT Pos ke rumahnya masing-masing. Dengan data biometric termasuk foto, sehingga makin tepat sasaran,” ujarnya.

PT Pos akan menjangkau 83 kabupaten kota. Sedangkan Himbara dan BSI akan menyalurkan bantuan di 431 kabupaten kota. Penyaluran ini menargetkan 10 juta KPM PKH dan 18,8 juta KPM BPNT.

BACA JUGA: CERITA Sukses Siswa SMK Jualan Online Hingga Punya 8 Karyawan

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menuturkan pihaknya memiliki 3 skema pencairan yang disesuikan dengan kebutuhan masyarakat penerima bantuan.

”Pertama mereka datang ke kantor Pos.  Artinya berjadwal karena kita undangannya ada sesi pagi dan sesi sore,” katanya.

Kemudian pada skema kedua, PT Pos akan datang ke komunitas seperti RT, RW, kelurahan, banjar dan komunitas masyarakat lain untuk menyalurkan bantuan.

Sedangkan skema ketiga adalah door to door. Di mana, petugas PT Pos antarkan Bansos langsung ke rumah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: