Pemilik AC Milan: San Siro Tak Cukup Membuat AC Milan Mendunia
Ilustrasi pemain AC Milan-Tangkapan Layar Instagram AC Milan-
RADARTASIK.COM - Gerry Cardinale, Pemilik AC Milan mengatakan stadion San Siro tak cukup membuat AC Milan mendunia.
Menurutnya, AC Milan membutuhkan stadion yang bisa memanjakan penggemar yang datang dan mampu memberi fasilitas kelas dunia kepada penonton.
“San Siro dibangun pada tahun 1926 dan direnovasi selama bertahun-tahun. Saya ingin mengatakan bahwa kami ingin Milan dan Serie A kembali ke level teratas, di mana saya yakin mereka pantas mendapatkannya, kami perlu membuat analisis 360 derajat,” kata Gerry Cardinale dikutip dari Football Italia.
“Untuk kembali ke puncak, Anda membutuhkan infrastruktur. Saya ingin memberi penggemar kami produk terbaik,” lanjutnya.
BACA JUGA:Terlibat Judi 262 Kali, Ivan Toney Terancam Sanksi 6 Bulan
“Kami akan melihat apakah kami dapat menemukan peluang yang tepat. Tapi itu harus bekerja untuk para penggemar, untuk Dewan Kota Milan dan Wilayah Lombardy, untuk Serie A, serta untuk kami,” ungkapnya.
Rossoneri sudah memutuskan membangun stadion baru sebagai kandang mereka dan memutuskan berpisah dengan Nerazzurri membangun ulang San Siro.
Ketika Berbicara di Business of Football Summit di London, Cardinale mengaku sulit mengembang mengembangkan Milan sebagai merek dunia karena keterbatasan stadion saat ini.
“Ketika Anda melihat merek Milan dan Anda melihat di mana Serie A seharusnya berada, di mana semua 20 pemilik tim Serie A seharusnya berada, area yang tidak digunakan dan tidak dieksploitasi dengan baik untuk menghadirkan acara kepada para penggemar,” tuturnya.
BACA JUGA:10 Lowongan Kerja Terbaru Astra Honda Motor, Cek Posisi dan Kualifikasinya di Sini
“Mereka harus memiliki akses ke fasilitas kelas dunia. Kami sedang mengevaluasi berbagai lokasi untuk membangun stadion baru, termasuk area dekat San Siro,” tambahnya.
“Saya harus memberikan penghargaan kepada LeBron James yang mengatakan kepada saya bahwa ada bagian yang hilang dari visi saya, dan itu adalah budaya. Di AS budayanya 'urban', di Italia 'fashion',” ucapnya.
“Kami berada di Milan dan kami tidak dapat menghadirkan salah satu pertunjukan Live kepada para penggemar karena tidak ada tempat untuk melakukannya,” sesalnya.
“Kami tidak dapat menghadirkan bentuk hiburan lain,” keluhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: football italia