Pusat Kajian Demokrasi dan Kebijakan Publik STISIP BP Banjar Survei Calon Potensi Cawalkot dan Cawawalkot

Pusat Kajian Demokrasi dan Kebijakan Publik STISIP BP Banjar Survei Calon Potensi Cawalkot dan Cawawalkot

Ketua tim kajian demokrasi dan kebijakan publik STISIP BP Banjar Teguh saat menjelaskan hasil survei, Rabu 01 Maret 2023.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

BANJAR, RADARTASIK.COM – Pusat kajian demokrasi dan kebijakan publik STISIP BP Banjar survei calon potensi Cawalkot dan Cawawalkot (calon wali kota dan wakil wali kota) Banjar. 

Ketua tim pusat kajian demokrasi dan kebijakan publik STISIP Bina Putera Banjar Dr Teguh Anggoro SIp MSc mengatakan, survei ini dilakukan dari akhir Januari sampai 11 Februari 2023 kemarin. 

"Kita ingin memberikan pencerahan untuk warga Kota Banjar," katanya, Rabu 01 Maret 2023 usai diseminasi trend electoral pemilih pada nama-nama yang berpotensi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Auditorium STISIP BP Banjar.

Dia menjelaskan, survei ini melibatkan beberapa dosen dan delapan mahasiswa yang kebetulan sudah sering melakukan kegiatan survei.

BACA JUGA:Pertamina Apresiasi Langkah Polres Tasikmalaya Kota Berhasil Ungkap Gudang Penyuntikan Gas LPG

Pihaknya ingin menyampaikan potensi yang bakal menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar ke depan.

"Awalnya kita tentukan dulu tema, kemudian diambil tema tersebut karena cukup perlu, memberikan pencerahan kepada warga Kota Banjar," tuturnya. 

Diakuinya, jumlah responden yang survei tidak banyak yakni sekitar 399 orang, dengan metode statistik.

Menurut Teguh, tim survei disebar secara proporsional menurut daerah dan menurut kelompok umur yang menunjukkan potensial.

BACA JUGA:Dua Wanita Muda Diduga Kurir Sabu-Sabu, Satu Orang di Bawah Umur Kasusnya Terungkap Polres Banjar

"Kita masih lakukan survei elektabilitas perorangan bukan kelompok, artinya di situ muncul nama yang tertinggi," tegasnya. 

Namun, yang mengejutkan lagi di sini masih banyak warga Kota Banjar yang memang tidak memberikan jawaban. 

Berdasarkan hasil survei yang belum menentukan ada 27,8 persen dan untuk yang belum menentukan pilihan untuk Wakil Wali Kota sekitar 38 persen. 

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa demokrasi kita ini mengalami penurunan dalam indeks-indeks tertentu," jelas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: