Waduh! Berkas Penting Milik DLH Kota Banjar Raib, 7 Saksi Diminta Keterangan Polisi

Waduh! Berkas Penting Milik DLH Kota Banjar Raib, 7 Saksi Diminta Keterangan Polisi

Kepala DLH Kota Banjar Sri Sobaria saat menunjukkan bukti laporan ke pihak kepolisian, Jumat 24 Februari 2023.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

BANJAR, RADARTASIK.COM – Ratusan berkas penting milik DLH Kota Banjar raib di dalam lemari.  Berkas atau dokumen penting tersebut baru diketahui raib pada Senin 6 Februari 2023 lalu, ketika pihak DLH diminta sejumlah data oleh BPK untuk melengkapi laporan. 

"Ketahuannya berkas (dokumen) hilang saat dari BPK minta data untuk laporan pertanggungjawaban," kata Kepala DLH Kota Banjar Sri Sobaria, Jumat 24 Februari 2023 di kantornya. 

Diakuinya, jumlah berkas penting yang hilang dari 18 jenis seperti data pengajuan rutilahu, PSU dan dokumen lainnya milik Perkim pindahan dari Dinas PUPRKP pertengahan 2022 lalu. 

Diperkirakan berat berkas yang hilang sekitar 200 kilogram, yang tersimpan di dalam dua lemari di ruangan sebelah bidang Permukiman. 

BACA JUGA:Mulai Senin Masjid Raya Al-Jabbar DITUTUP Sementara, Sambut Bulan Suci Ramadan

"Setelah tahu berkasnya hilang, kita lakukan penelusuran. Baru keesokan harinya (Selasa 7 Februari 2023) laporan ke pihak berwajib," jelasnya.

Menurutnya, berkas penting yang hilang merupakan milik bidang Perkim pindahan dari Dinas PUPRKP yang merger ke DLH Kota Banjar.


Kabid Permukiman DLH Kota Banjar bersama stafnya saat memperlihatkan tempat penyimpanan berkas terlihat kosong.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id 

Diakuinya, meski bukan berkas jangka panjang, namun pihaknya merasa khawatir jika disalahgunakan untuk hal yang tidak diinginkan. 

"Makanya setelah kita tahu berkasnya hilang, langsung laporan ke Polisi. Selain berkas milik perkim ada juga berkas bidang pertamanan," katanya.

BACA JUGA:2 Pemuda Pengangguran Nyolong Kabel Penangkal Petir di Tasikmalaya, Nilainya Jutaan Rupiah

Penyimpanan berkas tersebut tidak jauh dari ruangan penjaga piket, sehingga sering dilalui banyak orang. Dia menduga, hilangnya berkas tersebut terjadi pada malam hari, dan kemungkinan terjadi sudah cukup lama. 

Berdasarkan rekaman CCTV tidak terekam, karena hanya bisa mereka selama 7 hari, setelah itu hilang. "Setahu kami, ada 7 saksi diminta keterangan oleh pihak kepolisian," pungkasnya.

Ketujuh orang saksi tersebut yakni 2 penjaga malam, 4 petugas kebersihan dan satu warga yang sering main ke kantor nebeng wifi-an. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: