Bangunan SDN 2 Putrapinggan Pangandaran Ambruk Gegara Curah Hujan Tinggi

Bangunan SDN 2 Putrapinggan Pangandaran Ambruk Gegara Curah Hujan Tinggi

Bangunan sDN 2 Putrapinggan ambruk usai diguyur hujan pada minggu (12/2/2023). ambruknya bangunan selain karena karena intensitas hujan, juga karena bangunan sudah lapuk.-Istimewa-radartasik.disway.id

PANGANDARAN - Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten PANGANDARAN. Tingginya intensitas hujan itu menyebabkan sebuah bangunan sekolah di Kalipucang ambruk.

Kepala Desa Putrapinggan Juhen mengatakan, bangunan sekolah yang ambruk berada di Dusun Bojong Desa Putrapinggan. “Yang roboh itu SDN 2 Putrapinggan. Kejadianya kemarin (Minggu) siang,” katanya saat dihubungi, Senin (13/2/2023).

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sebab saat itu sekolah sedang libur. “Dan tidak ada yang sedang bermain di sana,” ucapnya.

Menurutnya, gedung sekolah tersebut ambruk akibat bangunan yang sudah tua dan lapuk. Tidak ada korban jiwa dalam ambruknya sekolah. Cuma puing-puing bangunan masih berserakan,” ucapnya.

Menurutnya, bangunan SDN 2 Putrapinggan yang ambruk merupakan ruang kelas 1 yang sudah lama tidak diperbaiki sejak tahun 2011. “Ruangan yang ambruk itu tidak digunakan sudah lama karena lapuk, sementara murid belajar di kelas lain. Karena memang muridnya pun sedikit,” ucapnya.

Sementara bangunan sekolah itu baru dibersihkan setelah cuaca mulai membaik. “Insya Allah agar siswa nyaman, baru hari ini akan kami bereskan bersama warga setempat. Namun terkait perbaikan sekolah masih nunggu informasi dari pihak sekolah ataupun Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Dodi Djubardi mengatakan, bangunan kelas di sekolah tersebut memang belum ada perbaikan. “Tapi sebagian bangunan di sekolah tersebut sudah diperbaiki sejak lama,” ucapnya.

Menurutnya, bangunan yang ambruk tidak masuk antrean untuk perbaikan di kementerian, karena masalah pada Dapodik. “Jadi dilihat dari dapodiknya juga, kalau dari dinas sudah mengajukan, tapi kementerian menyinkronkan dengan dapodik sekolah itu dan tidak masuk prioritas,” katanya.

Dodi mengatakan, walaupun kelas di SD tersebut tidak masuk prioritas, tapi akan segera diperbaiki menggunakan APBD. “Akan segera diperbaiki,” singkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: