Budidaya Jamur Tiram, Cara KTH Balad Sangkur Banjar Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Budidaya Jamur Tiram, Cara KTH Balad Sangkur Banjar Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

KTH Balad Sangkur saat membuat media baglog budidaya jamur tiram dalam pemberdayaan masyarakat sekitar.-Istimewa-

BANJAR, RADARTASIK.COM – Kelompok Tani Hutan (KTH) Balad Sangkur yang berada di lingkungan Sukamanah RT 01 Kelurahan dan Kecamatan Pataruman, menggalakan pemberdayaan masyarakat.

Melalui pemanfaatan limbah serbuk kayu dijadikan media tanam jenis baglog, budidaya jamur tiram putih dan coklat, mulai menunjukkan hasil. Target budidaya jamur tiram ini adalah upaya meningkatkan ekonomian masyarakat. 

Ketua KTH Balad Sangkur Taufik mengatakan, ide awal budidaya jamur ini terlahir dari obrolan ringan. Dalam pertemuan tercetus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebab mata penceharian warga didominasi sebagai buruh.

"Dicetuslah budidaya jamur, selain pembuatannya lebih mudah, juga peluang perputaran ekonominya bagus," katanya belum lama ini.

BACA JUGA:Ini Besaran Denda Yang Diterima Georgina Rodriguez Jika Melanggar Aturan berpakaian di Arab Saudi

Budidaya jamur tiram merupakan salah satu upaya divisi pertanian di KTH Balad Sangkur. Tekad kuat ini senafas dalam mewujudkan visi misi Banjar sebagai kota agropolitan.

"Alhamdulillah sekarang di KTH Balad Sangkur ada tiga anggota yang melakukan budidaya jamur tiram," tuturnya.


Jamur tiram karya KTH Balad Sangkur dalam pemberdayaan masyarakat sekitar.-Istimewa-radartasik.disway.id 

Ketiga anggota tersebut yakni di rumah Mujiarto sebanyak 6.000 baglog, di rumah Jejen 2.000 baglog dan di Pondok Pesantren Baiturohman 3.000 baglog.

Proses budidaya jamur ini mulai memasuki usia dua bulan dan sudah dilakukan panen. Sekali panen diperoleh 20 hingga 25 kg per harinya.

BACA JUGA:DITUNDA! Pengumuman Hasil Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022, Mengapa? 

"Pemberdayaan masyarakat di sini dengan memberikan media baglog, ada istilah yarnen alias bayar setelah panen," tegasnya.

Untuk pemasaran sudah tersedia penampungnya yang tersebar di tiga wilayah yakni Banjar, Ciamis dan Pangandaran. Tinggal bagaimana masyarakat melihat potensi yang sudah ada ini dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian.

"Terkait harga cukup terkangkau, untuk jamur tiram putih sekitar Rp10 ribu per kg dan jarum tiram coklat Rp15 ribu per kg," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: