Pelatih Unik Persib Marek Janota, Gaya Melatihnya Melegenda, Rekrut Robby Darwis Saat Tanding di Lembang
Robby Darwis saat menjadi kapten Persib dalam laga final Liga Indonesia pertama musim 1994/1995 melawan Petrokimia Putra. Foto:Persib/repro--
BACA JUGA: Komentar Bobotoh Setelah Djanur Parkir Bus Melawan Persib, Bek Jadi Striker, Striker Jadi Bek
Namun siapa sangka, pemain ikonik dengan salah satu ucapannya saat akan menendang tendangan bebas itu, ”halik ku aing” atau ”biar sama saya saja itu” ini sejak kecil Robby Darwis tak menyangka jadi kapten Persib dan Timnas Indonesia.
”Saya gak kebayang jadi kapten Persib, kapten tim nasional,” ujar Robby Darwis yang menjadi kapten The Dream Team Persib saat juara Piala Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995 ini.
Kalau cita-cita bermain untuk Persib dan tim nasional, Robby Darwis kecil memang menginginkannya.
Meski tidak terbayangkan menjadi kapten Persib dan timnas, Robby Darwis saat muda selalu berusaha bermain maksimal.
“Cuma akan berusaha kalau sewaktu-waktu ada yang mengambil. Kemudian dan juga dikasih kesempatan akan memperlihatkan bahwa saya bisa (bermain),” ujar legenda hidup Persib ini.
Robby Darwis Bawa Persib Juara Liga Indonesia 1994/1995
Bersama Persib, saat menjadi kapten tim, Robby Darwis membawa Persib juara Liga Indonesia 1994/1995 atau Liga 1.
Saat merebut gelar juara Liga Indonesia pertama, Robby Darwis memimpin skuad Pangeran Biru menghadapi Petrokimia Putra pada 30 Juli 1995.
Satu tahun sebelumnya, bersama Yusuf Bachtiar, Robby Darwis membawa Persib juara Perserikatan 1993/1994.
Seperti dilansir dari laman Persib, di final Liga Indonesia 1994/1995 pada 30 Juli 1995, Persib ditantang Petrokimia Putra di partai final.
Stadion Utama Senayan Jakarta menjadi saksi tim asuhan Indra Thohir tersebut merebut juara.
Tak kurang dari 120 ribu suporter hadir di sana untuk menyaksikan laga Persib vs Petrokimia Putra, baik bobotoh maupun pendukung Petrokimia.
Dilansir dari situs Persib, saat itu, Persib tampil tenang dan berhati-hati sejak peluit kick off dibunyikan.
Kendati begitu pertandingan tetap berlangsung seru karena Petrokimia juga sesekali memberikan ancaman ke gawang Anwar Sanusi. Namun, babak pertama harus berakhir dengan skor kaca mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber