BMKG Ciptakan Masyarakat Siaga Bencana di Pangandaran
Reporter:
syindi|
Selasa 23-03-2021,10:00 WIB
PANGANDARAN — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung melaksanakan kegiatan Sekolah Lapangan Geofisika di Pangandaran. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terkait bencana alam, terutama bencana gempa bumi dan tsunami.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, masyarakat di Kabupaten Pangandaran perlu menjadi masyarakat siaga tsunami.
“Hal itu penting, karena Pangandaran merupakan wilayah yang termasuk mempunyai potensi yang tinggi terjadinya gempa dan tsunami,” katanya saat ditemui di Desa Pananjung, Senin (22/3/2021).
Kata dia, BMKG Bandung akan terus ambil bagian dalam peningkatan kapasitas masyarakat Jawa Barat, khususnya Pangandaran dalam mitigasi bencana. “Melalui edukasi, simulasi, peningkatan sarana dan prasarana untuk mitigasi,” jelasnya.
Menurutnya, mitigasi bencana harus melibatkan stakeholder atau pemangku kepentingan lainnya, seperti BPBD Pangandaran, TNI, Polri, semua stakeholder kebencanaan serta seluruh masyarakat.
“Sehingga masyarakat Pangandaran menjadi masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana,” katanya.
Baca juga : Rumah Warga Cintajaya Pangandaran Hangus Terbakar, Penghuni Mengungsi
Kata dia, wilayah Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar, yakni lempeng eurasia, lempeng pasifik serta indo-australia.
“Konsekuensinya adalah wilayah Indonesia menjadi wilayah yang sangat tinggi aktivitas gempa buminya. Termasuk Jawa Barat, yang berhadapan langsung dengan subduksi selatan Jawa, tinggi aktivitas gempanya,” tuturnya.
Menurutnya, gempa bumi di wilayah Jawa terdiri dari dua sumber, yaitu di lautan tepatnya di subduksi Selatan Jawa Barat, yang berjarak sekitar 200 km dari pantai. Sumber kedua adalah di daratan berupa patahan atau sesar.
“Patahan yang ada di wilayah Jawa Barat yang sudah teridentifikasi yaitu Patahan Citarik, Patahan Cimandiri, Patahan Lembang, Patahan Garsela, Patahan Cipamingkis dan Patahan Baribis. Patahan-patahanh tersebut sangat berbahaya karena jaraknya sangat dekat,” jelasnya.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata berharap BMKG bisa membantu meningkatkan kapasitas masyarakat agar siap menghadapi bencana alam.
“Khususnya gempa dan tsunami. Selain itu bisa membantu sarana dan prasarana untuk peringatan dini tsunami,” harapnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: