Kerusuhan Pecah di Brussel, Para Penggemar Maroko Mengamuk dan Membakar Kendaraan

Kerusuhan Pecah di Brussel, Para Penggemar Maroko Mengamuk dan Membakar Kendaraan

Para Penggemar Maroko Mengamuk dan Membakar Kendaraan-Tangkapan Layar Twitter-

RADARTASIK.COM - Kerusuhan pecah di kota Brussel setelah pertandingan Belgia vs Maroko, para penggemar Maroko mengamuk dan membakar kendaraan.

Polisi membalas dengan menembakkan meriam air dan menembakkan gas air mata saat penggemar sepak bola yang mengamuk melemparkan kembang api, membalikkan mobil, dan membakar skuter.

Sekitar 100 polisi anti huru hara diterjunkan ke dalam kekacauan di ibu kota selama pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 0-2 bagi Belgia di Piala Dunia Qatar 2022.

Rekaman menunjukkan api berkobar di tengah jalan dan penggemar Maroko yang mengamuk menghancurkan jendela mobil merah dan mengendarainya melewati jalan sebelum membaliknya.

BACA JUGA:Yes! 680 Ribu Rice Cooker Dibagikan Gratis 2023, Catat Kriteria Masyarakat Penerima Bantuannya

Dalam klip lain, polisi terlihat bergerak dengan meriam air ketika para pendukung melemparkan kembang api dan melempari mobil dengan batu bata.

Asap tebal memenuhi jalan-jalan saat penggemar sepak bola juga menyalakan suar dan polisi menembakkan gas air mata dan mengangkat tameng mereka.

Video lain menunjukkan pendukung Maroko mengenakan syal dan melambai-lambaikan bendera saat mereka berlarian di jalan.

"Polisi bergerak setelah satu orang menderita luka di wajah," kata juru bicara polisi Brussel Ilse Van de Keere dikutip dari The Sun.

BACA JUGA:Kartu Debit Global Wallet OCBC NISP Solusi Liburan Mudah dan Aman

Laporan juga mengatakan sekitar 50 orang menyerang kantor polisi Liege Droixhe sekitar pukul 18.10 setelah pertandingan, memecahkan jendela dan merusak kendaraan polisi.

Toko-toko juga dilaporkan hancur, sebuah lampu jalan juga roboh akibat dinaiki pendukung, dan halte bus di Place de l'Yser juga telah dihancurkan.

Polisi Belgia menahan selusin orang dan melakukan satu penangkapan. Walikota Brussel, Philippe Close mengutuk kekerasan itu dan memperingatkan orang-orang untuk tidak datang ke pusat kota.

Dia mengatakan dia telah memerintahkan polisi untuk melakukan penangkapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the sun