Komnas HAM Fokus Dalami Sistem Pengawasan dalam Tragedi Kanjuruhan
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam -Rafi Adhi Pratama/DISWAY.ID-
Sayangnya, upaya bersama para suporter untuk keluar dari dalam stadion itu menyebabkan penumpukan di pintu keluar.
Situasinya semakin sulit dikendalikan sebab pada saat bersamaan suporter berada di titik konsentrasi yang sama untuk keluar tetapi tak didukung oleh kondisi pintu gerbang stadion.
"Ada pintu yang terbuka sempit, ada pintu yang tertutup, itu yang membuat banyak terjepitnya korban," jelasnya.
Pihaknya juga sedang mendalami rencana pengamanan Polisi pada pertandingan itu.
Menurut Anam, rencana pengamanan itu sangat penting untuk di dalami. Salah satunya untuk menjawab pertanyaan publik soal penggunaan gas air mata dalam stadion.
"Dalam konteks ini yang paling penting sekali sedang dalam proses mendalami bagaimana perencanaan pengamanannya. Perencanaan pengamanan ini sangat penting, kalau ada pertanyaan kenapa kok gas air mata masuk dalam stadion, itu adanya di perencanaan pengamanan," ungkapnya.
Dia mengatakan, matang atau tidaknya rencana pengamanan bisa diukur dari upaya yang dilakukan sebelum petugas diterjunkan untuk pengamanan stadion.
"Apakah perencanaan pengamanannya tidak matang, apakah ada breafing, ada simulasi sehingga masing-masing orang petugas keamanan khususnya petugas keamanan yang BKO dari luar kota Malang itu mengetahui titik-titik krusial, bagaimana budaya-budaya suporter khususnya suporter Aremania," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id