Honor Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kota Banjar Macet

Honor Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kota Banjar Macet

BANJAR — Sejumlah petugas penggali kubur jenazah Covid-19 TPU Dipatiukur Lingkungan Banjarkolot Kelurahan Banjar belum menerima honor sejak awal tahun. Mereka tidak mengetahui kenapa honornya bisa tersendat.


“Iya belum dibayar honor sampai sekarang. Padahal sebelumnya mah lancar pembayarannya. Tidak ada kendala. Sekarang tidak tahu kendalanya apa,” kata salah seorang penggali kubur jenazah Covid-19, Aep Saepudin (69) Sabtu (20/3/2021).

Dia mengatakan honor sebagai penggali kubur jenazah Covid-19 sebesar Rp 1,5 juta untuk lima sampai tujuh orang setiap ada jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang dimakamkan di TPU Dipatiukur. Biasanya setelah beres pemakaman langsung dibayarkan.

Kata dia, honor tersebut sudah selayaknya diberikan. Sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Penggali kuburan lainnya, Nanang (70) mengaku satu tim bersama pak Aep, yang bertugas menggali kubur untuk jenazah pasien positif Covid-19. Dia meminta kejelasan dan kepastian terkait honor.

“Ya kita butuh untuk makan, meski nilainya tidak besar. Kami juga butuh, apalagi masih pandemi Covid-19 cari kerjaan lain susah. Makanya kami mengandalkan honor itu,” jelasnya.

Terpisah, Kabid Pertamanan dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar H Ninding membenarkan keterlambatan pembayaran honor bagi petugas penggali kubur.

“Karena sampai saat ini anggaran untuk alokasi penanganan Covid-19 tahun 2021 belum turun. Kalau tahun 2020 honor penggalian, penguburan dan pengadaan peti itu masuk ke anggaran BTT,” jelasnya, Minggu (21/3/2021).

Sedangkan tahun 2021 tidak ada aggaran BTT. Maka dimasukan ke dalam anggaran kegiatan. Dikarenakan adanya perubahan sistem di keuangan.

“Dengan adanya perubahan sistem ini pencairan agak tersendat, tapi mudah-mudahan di bulan April bisa cair. Honor penguburan yang belum terbayar sebanyak 24 kali. Honor penggalian sebanyak 18 kali,” katanya.

“Ada perbedaan, karena ada penguburan di luar Diptiukur. Di antaranya makam Santiong dua orang, di Kokoplak 2 orang, makam keluarga di Singaparna satu orang dan keluarga di Majenang satu orang,” ujarnya. (nto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: