Mengapa Kepala Pusing Saat Bangun Tidur ? Kata Dokter Ini Penyebabnya

Mengapa Kepala Pusing Saat Bangun Tidur ? Kata Dokter Ini Penyebabnya

Ilustrasi kepala pusing saat bangun tidur.-Foto:tangkapanlayar/jabarekspres-

RADARTASIK.COM - Anda tengah mengeluhkan kepala pusing seolah mau pingsan. Kejadian tersebut Anda alami kala terbangun dari tidur Anda. 

Pertanyaannya, mengapa kepala pusing usai bangun tidur, adakah yang salah dengan Anda?

Menurut dr. Tirtawati Wijaya, SE, kepala pusing seperti mau pingsan ini bisa disebabkan oleh hipotensi atau tekanan darah rendah.

Mereka yang anemia juga bisa berurusan dengan kepala pusing yang demikian. 

“Anemia atau kadar darah rendah, misalnya karena kekurangan vitamin B, kekurangan zat besi, kekurangan asam folat, perdarahan,” jelas dr. Tirtawati Wijaya seperti dikutip dari Fin.co.id dan dari Alodokter. 

BACA JUGA:Wow Ternyata Melamun Itu Menyehatkan Lho, Salah Satunya Memberikan Efek Relaksasi

Selain karena hipotensi dan anemia, kepala pusing seperti mau pingsan juga bisa disebabkan oleh kondisi lain bernama hipoksemia.

“Hipoksemia atau rendahnya kadar oksigen dalam darah, misalnya karena COVID, PPOK, obstructive sleep apnea, asma, asap rokok, polusi udara, efek gas / obat tertentu, dll,” sambungnya. 

dr. Tirtawati Wijaya juga mengingatkan bahwa otak adalah organ penting yang membutuhkan pasokan oksigen tanpa henti. 

ketika terganggu, maka salah satu efek yang disebabkan adalah seperti kepala pusing seperti mau pingsan. 

BACA JUGA:Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf Dipuji Ridwan Kamil, Semi Pedestrian Jalan HZ-Cihideung Menakjubkan

“Karena otak adalah organ vital yang membutuhkan banyak pasokan oksigen secara terus menerus, gangguan supply oksigen sedikit / sekejap pun akan mengganggu kerjanya. Dalam keadaan jumlah oksigen yang terbatas, efek dari gangguan ini menjadi lebih terasa,” jelasnya. 

Untuk menentukan penyebabnya, konsultasi langsung dengan dokter sangatlah dianjurkan. Dengan mengenali penyebabnya, dokter akan mampu memberikan penanganan yang terbaik sesuai kondisi pasien.

“Setelah diketahui penyebabnya, barulah dokter dapat membuat rencana terapi yang sesuai. Misalnya bila keluhan disebabkan oleh anemia kekurangan zat besi, maka penanganannya dengan memperbaiki pola makan atau dengan suplemen zat besi. Bila keluhan karena obstructive sleep apnea, maka penanganan dengan menurunkan berat badan atau penggunaan CPAP. Demikian seterusnya,” terang dr. Tirtawati Wijaya, SE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: