Dianggap Salah Satu Pemimpin AC Milan, Olivier Giroud Merasa Jadi Orang Tua

Dianggap Salah Satu Pemimpin AC Milan, Olivier Giroud Merasa Jadi Orang Tua

Olivier Giroud - Tangkapan Layar Instagram Olivier Giroud-

RADARTASIK.COM – Dianggap sebagai salah satu pemimpin AC Milan, Olivier Giroud merasa seperti orang tua yang ingin menularkan dan berbagi pengalaman dengan skuat muda Rossoneri. 

“Saya merasa seperti orang tua yang masih bisa berkontribusi. Saya juga berharap bisa menjadi kakak yang selalu ingin menularkan dan berbagi pengalaman dengan adik-adik. Itulah yang juga saya lakukan di Milan,” kata Giroud.

Berbicara kepada L'Equipe, Giroud mengomentari peluangnya pergi ke Piala Dunia di Qatar bersama Prancis setelah penampilan menyakinkan bersama AC Milan.

“Saya tidak punya persentase untuk diberikan. Saya menunjukkan apa yang perlu ditunjukkan. Saya melakukan yang terbaik untuk berada di sana. Sekarang saya sedang memikirkan Milan,” akunya.

BACA JUGA:Spalletti Minta Napoli Tidak Kehilangan Fokus Setelah membantai Ajax Amsterdam 6-1

Pemain Prancis berusia 36 tahun itu menghabiskan dua setengah tahun bersama The Blues dari Januari 2018 hingga Juli 2021.

Giroud pergi musim panas lalu ke AC Milan dalam kesepakatan senilai sekitar €1 juta. 

Awal kedatanganya, Giroud hanya diharapkan memainkan peran dari bangku cadangan,  tetapi ia berubah menjadi sosok yang konsisten di bawah Stefano Pioli, mencetak 19 gol dalam 48 penampilan di semua kompetisi.

“Saya kembali dari liburan dalam kondisi sangat baik. Akhir musim kami sulit dengan pertarungan dengan Inter untuk Scudetto. Kami mencarinya dan mencapainya. Setelah gelar, musim ini akan sulit karena kami harus memastikannya,” ungkap Giroud.

BACA JUGA:Gaya Sombong Pemain Napoli Setelah Bantai Ajax di Kandang 6-1: Kita Bisa Melakukan Lebih Baik Dari Ini

“Kami memulai dengan baik di liga. Saya juga memulai dengan baik dengan empat gol dalam delapan pertandingan Serie A dan satu lagi di Liga Champions,” lanjutnya.

“Dengan pengalaman saya tahu bahwa periode di depan kami, dengan pertandingan setiap tiga hari antara Serie A dan Liga Champions, akan menjadi rumit,” jelasnya.

Pemain berusia 36 tahun itu juga mengungkapkan perasaanya tidak menerima panggilan ke tim nasional Prancis di musim panas.

“Itu mungkin berkah tersembunyi. Seperti yang saya katakan, saya menyelesaikan akhir yang sulit dengan Milan untuk Scudetto. Saya mengimbangi rasa frustrasi ini karena tidak dipanggil ke The Blues dengan istirahat panjang dan banyak waktu bersama keluarga saya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia