Clavus atau Mata Ikan Memang Tidak Begitu Bahaya, Tapi Bisa Menggangu Penampilan Lho

Clavus atau Mata Ikan Memang Tidak Begitu Bahaya, Tapi Bisa Menggangu Penampilan Lho

Ilustrasi mencuci tangan salah satu cara untuk atasi mata ikan atau clavus-Foto:tangkapanlayar/fin.co.id-

RADARTASIK.COM - Mata ikan atau clavus bukanlah kondisi yang membahayakan, akan tetapi keberadaannya bisa mengganggu penampilan. 

Mata ikan menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, disebabkan oleh kebiasaan tertentu seseorang dalam kesehariannya. 

“Kondisi ini muncul utamanya karena gesekan atau penekanan berlebih di kulit, yang membuatnya menebal, mengeras, lantas meradang,” jelas dr. Nadia Nurotul Fuadah seperti dikutip dari fin.co.id dan Alodokter.

Untuk mengatasi mata ikan, lanjut dia, bisa diatasi dengan pemberian obat khusus. Akan tetapi pada kasus tertentu, mata ikan baru bisa diatasi dengan menjalani operasi bedah.

BACA JUGA:Tragedi Sepak Bola, 127 Orang Meninggal Dunia dalam Kerusuhan Suporter Arema 

“Penanganan atas mata ikan secara medis bisa dilakukan dengan pemberian obat khusus, hingga pembedahan tergantung dari keparahan dan responsnya terhadap penanganan yang diberikan,” terangnya. 

Untuk mengatasi mata ikan secara mandiri, orang dianjurkan untuk selalu rutin menjaga kebersihan tangan mereka, tentunya dengan cara rajin mencuci tangan

“(Juga) gunakan pelembab ke tangan agar tidak kering. (Juga bisa dengan) oleskan salep yang mengandung asam salisilat ke mata ikan,” jelas dr. Nadia Nurotul Fuadah.

Jika tidak menunjukan perbaikan, mereka yang punya mata ikan membandel disarankan untuk memeriksakan kondisi mereka langsung ke dokter spesialis.

BACA JUGA:Komplotan Pencuri Beraksi ke Alfamart Sambongjaya Tasikmalaya Bawa Senpi? Ini Penjelasan Polisi 

“Periksa ke dokter, dokter kulit, atau dokter bedah jika belum membaik,” ujarnya menyarankan. 

Penyebab Kulit Kering

Kulit kering atau nama medisnya hiperpigmentasi adalah pertanda dari masalah pada fungsi tubuh manusia. 

Menurut ahli, kulit kering bisa menjadi pertanda masalah seperti tidak seimbangnya kadar antioksidan dan jumlah radikal bebas di dalam tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: