Pertamina Turunkan Harga Pertamax Hari Ini

Pertamina Turunkan Harga Pertamax Hari Ini

Petugas di SPBU mengisi BBM jenis Pertamax RON 92 ke motor pelanggan -Pertamina/FIN.co.id-

JAKARTA, RADARTASIK.COM - PT Pertamina (Persero) menurunkan harga pertamax yang berlaku mulai hari ini.

Penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak non subsidi yang berlaku mulai hari ini mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga mengatakan, Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus dilakukan secara berkala setiap bulannya.

"Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga,” kata Irto dikutip dari FIN.co.id, Sabtu, 1 Oktober 2022.

BACA JUGA:Ini Bagian Tubuh Lesti yang Luka, Akibat Dibanting dan Dicekik Rizky Billar

“Sedangkan untuk produk gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga," lanjutnya.

Sedangkan  Pertamax Turbo (RON 98), harganya disesuaikan menjadi Rp14.950 dan Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.900.

Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 dan Perta Dex (CN 53) menjadi Rp 18.100 per liter.

Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

BACA JUGA:Dosen Unsil Ajak Remaja Santriwati di Pondok Pesantren At Tahdib Tasik untuk Diet Rendah Garam

"Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia," jelasnya.

Menurut Irto,  adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.

Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

"MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id