Alasan Komisioner KPU Ingin Masa Kampanye Dipersingkat, karena Mencegah...
Komisioner KPU RI, Idham Holik. Foto: Intan Afrida Rafni / Disway.id--
JAKARTA, RADARTASIK.COM— Idham Holik, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) ingin mempersingkat masa kampanye Pemilu 2024.
Menurut Idham Holik, mempersingkat masa kampanye memiliki dampak positif karena bisa mencegah terjadinya polarisasi politik.
"Kami berharap polarisasi itu tidak berlangsung lama. Andaipun ketika itu terjadi," ujar Idham Holik, Kamis, 29 September 2022.
Kata Idham Holik, sebelumnya, berdasarkan riset dari para ahli ilmu politik, pada Pemilu 2019, lanskap politik elektoral Indonesia masih dalam lanskap politik pasca kebenaran atau post truth.
BACA JUGA: Kata Mas Nadiem: Guru Bisa Langsung Dapat Tunjangan Tanpa Sertifikasi, Ini Caranya...
Oleh sebab itu, untuk mencegahnya, KPU menetapkan masa kampanye hanya berlangsung selama 75 hari.
"Itu lah kenapa dalam perumusan masa kampanye, KPU RI akhirnya menetapkan 75 hari masa kampanye," jelas Idham Holik.
Idham Holik juga berharap dengan mempersingkat masa kampanye, para pendukung bisa lebih rasional dalam mengkampanyekan kandidatnya.
"Kami berharap di waktu yang singkat ini, mereka yang selaku pendukung paslon dapat lebih rasional mengkampanyekan kandidat mereka masing-masing. Lebih ke kampanye program," imbuhnya.
Adapun upaya lainnya yang akan dilakukan oleh KPU RI untuk mencegah terjadinya polarisasi saat Pemilu 2024, yaitu dengan esukasi.
Menurutnya dengan memberikan edukasi adalah kunci agar tidak terjadinya polarisasi politik sehingga cara tersebut dapat meningkatkan literasi politik.
"Kan edukasi itu amanat konstitusi, mencerdaskan kehidupan bangsa. Literasi ke semua pihak. Dengan literasi baik, sehingga semua pihak dapat memainkan politik yang sehat, politik yang mencerahkan," ucap Idham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
