Menghadapi Perasaan Galau Remaja dan Solusinya

Menghadapi Perasaan Galau Remaja dan Solusinya

Eti Nurhayati, S.S.,M.Pd.-Foto:dokradaratasik.disway.id/doketinurhayati-

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Sebagai salah seorang guru di Sekolah Menengah Pertama yang sehari-hari bergaul dengan anak-anak ABG alias anak baru gede (sebutan lain untuk remaja). Saya sering kali dihadapkan pada situasi-situasi yang membuat kaget, bingungl, jengkel, iba, sedih, kewalahan, atau mungkin sebaliknya.

Setiap harinya selalu ada cerita baru dari mereka, beginilah, begitulah...mulai dari celotehan, sikap, maupun penampilannya.

Ketika muncul atau terdeteksi hal-hal yang kurang positif, baik dari ocehan maupun sikap mereka , saya mencoba untuk menegurnya secara langsung dan menanyakan kepadanya mengapa demikian, maka jawabannya cukup dengan kata " ...lagi galau, Bu".

Galau identik dengan perasaan yang tak karuan, situasi hati yang tak menentu, rasa resah yang lebih terhadap sesuatu, rasa bingung dalam menentukan sesuatu pilihan, dan masih banyak lagi kriteria galau menurut mereka. Yang jelas bila galau dibiarkan berlarut-larut, hal itu akan menyiksa dan cenderung mengarah ke hal-hal yang negatif dan memunculkan masalah baru. Dalam hal ini peran orang tua (keluarga), guru, dan lingkungan sangat diperlukan.

BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (16) - Teror di Radio

Secara umum, penyebab galau pada remaja diantaranya broken home, hubungan asmara (percintaan), dan tuntutan akademik.

Broken home sering menjadikan remaja galau dan menjadi pemicu kenakalan remaja. Keluarga harus pro aktif mengantisipasi hal ini dengan meminimalisir perselisihan dalam keluarga dan menjadikan rumah tempat yang aman dan nyaman bagi mereka. Tingginya angka perceraian membuat intensitas kegalauan semakin tinggi pula. Hal ini mesti disadari berbagai pihak, agar hal-hal yang tidak diharapkan tidak terjadi.

Hubungan asmara yang dijalani oleh para remaja umumnya disebut cinta monyet. Mereka belum memahami hakikat cinta yang sebenarnya, yang mereka tahu sebatas suka dan bila sudah tidak suka putus. Nah, situasi putus cinta seperti itulah yang sering membuat mereka galau, bahkan mengalami stres karenanya.

Bangku sekolah beserta mata pelajaran dan tugas-tugas sekolah sering menjadi momok bagi sebagian remaja yang tidak bisa mengejar target, baik target waktu penyelesaian, pengumpulan, maupun nilainya.

BACA JUGA:Kompor 450

Seharusnya hal ini tidak terjadi seandainya remaja tersebut bisa menempatkan dirinya sebagai pelajar dan mengerti tugas serta kewajibannya terkait posisinya itu. Idealnya, seorang remaja mampu mengukir prestasi yang gemilang apabila dia mampu memanage dirinya dalam hal belajar dan mengejar prestasi. Namun sayang masih banyak yang belum mengerti hal ini hingga mereka galau dengan capaian mereka yang jauh dibawah target  

Penyebab utama remaja mengalami kegalauan adalah ketidaksiapan dalam menghadapi masalah yang harus diselesaikannya. Cinta remaja yang belum serius alias cinta monyet, seringkali menjadi pemicu remaja galau. Sosial media, seperti twitter, facebook, atau instagram yang sering dijadikan tempat mengumbar gaya hidup juga tempat menuangkan perasaan memiliki pengaruh besar dengan kegalauan remaja. Juga masalah pendidikan, tuntutan tugas sekolah yang banyak dan berat sering membuat seorang remaja menjadi stres dan berujung pada kegalauan. Akhirnya kalau sudah galau remaja bisa dengan mudah salah arah. Lalu, bagaimana solusinya?

Agar galau bisa diatasi dengan baik, maka remaja harus berusaha mencari jalan keluar dari kegalauan tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari munculnya masalah baru yang tidak diharapkan.

Berikut trik-trik yang bisa dilakukan:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: