Tak Ada Kejelasan Kenaikan Tarif, Sopir Angkot di Garut Ancam Mogok Massal

Tak Ada Kejelasan Kenaikan Tarif, Sopir Angkot di Garut Ancam Mogok Massal

Ilustrasi Petugas SPBU ganti plang harga usai harga BBM resmi naik.-Istimewa/M Iksan/disway.id-

GARUT, RADARTASIK.COM – Seluruh angkutan kota (angkot) di Kabupaten Garut akan melakukan mogok massal pada hari ini, Senin 5 September 2022. 

Aksi mogok ini dilakukan sebagai aksi protes terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah sejak Sabtu 3 September 2022.

Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Garut Yudi Nurcahyadi mengatakan, aksi mogok massal yang dilakukan awak angkutan dilakukan karena tidak adanya formulasi kenaikan tarif yang keluarkan Pemerintah Kabupaten Garut. 

BACA JUGA:Bupati Garut: 80 Persen Sekmat Tidak Memenuhi Syarat Kinerja

“Jadi Pemda Garut ini tidak ada langkah cepat dalam melakukan penyesuaian tarif angkutan setelah BBM naik,” kata Yudi kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).

Yudi menerangkan, formulasi kenaikan tarif angkutan seharusnya langsung dikeluarkan Pemkab Garut setelah pemerintah menaikan harga BBM. 

Karena, sebelum ada kenaikan, pihaknya sudah mengajak Pemkab Garut menyusun formulasi kenaikan tarif.

BACA JUGA:Innalillahi, 7 Orang Tewas di Tol Semarang-Batang setelah Hiace Sruduk Trailer

“Ketika ada wacana harga BBM naik, kita sudah mengajak Pemda Garut menyusun formulasi kenaikan tarif angkutan ini. Tetapi tidak ditanggapi,” lanjutnya.

Menurut dia, wacana kenaikan harga BBM sudah lama bergulir. Pemkab Garut dianggap seperti tidak peka menyikapi kenaikan BBM. Sehingga ketika pemerintah pusat menetapkan kenaikan BBM Sabtu itu, tidak ada langkah menangani dampak kenaikan BBM.

Sementara awak angkutan dan pengusaha transportasi terdampak dengan adanya kenaikan harga BBM. 

BACA JUGA:Seperti Sambo, Demi Membela Harkat dan Martabat Keluarga, Pria Ini Aniaya Tetangga Karena Mencium Istrinya

“Kalau ada antisipasi dan formulasi kenaikan tarif kami tidak akan melakukan aksi mogok massal,” ungkapnya.

Menurut Yudi, aksi mogok massal angkutan umum akan berlangsung hingga ada ketetapan kenaikan tarif angkutan umum yang ditetapkan pemerintah daerah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: