Pentingnya Literasi Digital Bagi Generasi Z, Yosi Mokalu: Jangan Gampang Baper di Media Sosial

Pentingnya Literasi Digital Bagi Generasi Z, Yosi Mokalu: Jangan Gampang Baper di Media Sosial

Yosi Mokalu, ketua umum Gerakan Nasional Literasi Digital, membocorkan trik bagi Gen Z agar tidak baper di medsos. -Foto: dok Kemenkominfo -

JAKARTA, RADARTASIK – Rusaknya mental generasi muda belakangan ini tak dipungkiri akibat arus informasi yang begitu deras sampai ke masing-masing orang. 

Untuk itu orang tua dituntut mendewasakan buah hatinya agar mampu mamenjaga etika dalam bermedsos. Sebab fasilitas teknologi yang kian pesat, Gen Z atau Generasi Z membutuhkan nutrisi ilmu, khususnya nilai moral dan etika agar tidak mudah menyerap dampak negatif dari internet. 

“Karena fasilitas teknologi ini terlalu banyak, harus menjaga nilai-nilai moral," kata Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital Siber Kreasi Yosi Mokalu dalam keterangannya, Minggu 14 Agustus 2022 dikutip dari Jpnn.com.  

Indonesia yang memiliki identias ramah dan santun ini sejatinya turut dilakukan Gen Z saat berselancar di dunia maya.

 BACA JUGA:SMK Manangga Pratama Kota Tasikmalaya Siapkan Anak Didik Menghindari Bullying

Oleh karenanya, salah satu pilar di dalam kegiatan literasi digital yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama GNLD (Gerakan Nasional Literasi Digital) Siberkreasi dan (Organisasi Aksi Solidaritas Era) OASE Kabinet Indonesia Maju yang digelar di Manado baru-baru ini.

"Jangan gampang baper di media sosial, karena itulah mengapa menguasai literasi digital itu sangat penting,” kata Yosi Mokalu. 

Artis dan juga penyiar radio Melaney Ricardo yang menjadi salah satu pembicara, juga menekankan pentingnya masyarakat untuk cakap digital, khususnya Gen Z. 

Karena itu, mereka hidup di zaman yang serbadigital dan banyak dihabiskan dengan berinteraksi di ruang digital.

BACA JUGA:KPAT Kampanye Stop Bullying: Luka Fisik Bisa Diobati, Tapi Luka Batin tak Terlihat  

"Agar tidak merusak karakter mereka, tentu dibutuhkan aturan atau tata krama di ruang digital," kata Melaney.

Dengan pemahaman literasi digital diharapkan kegiatan negatif semacam cyberbullying dan sebagainya tidak terjadi. Generasi muda malah bisa berkarya secara positif di ruang digital dengan menjadi konten kreator.  

"Intinya, yang penting konsisten membuat konten. Enggak apa-apa kalau viewers atau likes dikit, namanya baru mulai, semua YouTuber andal pun juga mulanya punya viewers yang sedikit. Karena mereka konsisten, seperti Raisa, GAC, akhirnya mereka bisa terkenal seperti sekarang,” ungkap Yosi Mokalu.

Ketua umum OASE Kabinet Indonesia Maju Tri Siswati, menyatakan, internet menjadi kebutuhan setiap orang, tetapi lebih penting lagi juga harus belajar bertanggung jawab menggunakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: