Begini Strategi Dinas BMPR Jabar Wujudkan Jalan Mulus

Begini Strategi Dinas BMPR Jabar Wujudkan Jalan Mulus

Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono membeberkan strategi perbaikan jalan dan jembatan saat acara ngobrol santai dengan media di Kantor Dinas BMPR Jabar, Senin 1 Agustus 2022.-Radartasik.com-

BANDUNG, RADARTASIK.COM – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar telah menyusun strategi perbaikan jalan dan jembatan kewenangan Provinsi Jabar guna mewujudkan ”Jalan Mulus”.

”Jalan Mulus” merupakan janji kampanye Gubernur dan Wagub Jabar Ridwan Kamil (Kang Emil) dan Uu Ruzhanul Ulum (Pak Uu) yang berakhir pada September 2023.

Di sisi lain, meskipun anggaran APBD 2023 menurun jadi Rp1,1 triliun yang semula mencapai Rp1,3 triliun tahun 2022, Dinas BMPR Jabar sudah memiliki beberapa strategi penanganan jalan yang rusak di Jawa Barat.

Selain melakukan beberapa pengerjaan jalan mulus dan jembatan mantap, juga akan berkoordinasi dengan Bappenas dan Kementerian PUPR untuk pembiayaan anggarannya.

BACA JUGA: PLN Lakukan Uprating IBT di Gardu Induk Tasikmalaya

Demikian disampaikan Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono saat acara ngobrol santai dengan media di Kantor Dinas BMPR Jabar, Senin 1 Agustus 2022.

Bambang bisa memahami tentang kondisi keuangan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar).

”Betul ada penurunan anggaran dibandingkan dengan tahun 2022. Jadi memang kita memahami kondisi ini. Terlebih, pada 2024 akan ada Pilkada serentak dan Pemilu,” lanjut Bambang.

Berdasarkan Undang-Undang No II/2022 tentang jalan yang menyatakan bahwasanya anggaran pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/kota itu bisa dibelanjakan untuk penanganan jalan maupun jembatan yang bukan kewenangannya.

BACA JUGA: Penerbangan Tasik-Jakarta PP via Bandara Wiriadinata Kembali Beroperasi, Cek Jadwal dan Harganya di Sini

”Nah, atas dasar itulah, Dinas BMPR Jabar berkodinasi dengan Bapeda Jabar, Bapenas dan Kementerian PUPR. Diharapkan bisa membuahkan hasil juga membantu untuk kekurangan pembiayaan penanganan jalan di Jawa Barat,” ungkapnya.

Bambang menyebutkan, sampai saat ini kondisi jalan yang rusak di Jawa barat mencapai 450 km. Kondisi tersebut harus segera direkonstruksi yaitu dengan cara membongkar dan membangun kembali jalan baru sehingga membutuhkan biaya yang tinggi.

”Kalau dihitung rekontruksi itu biayanya bisa mencapai Rp1,9 triliun,” katanya.

Jika dilihat dari kondisi jalan di Jawa Barat hampir 73 persen sudah melebihi dari umur teknis. Untuk itu, tidak ada solusi lain kecuali melakukan rekonstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: