Apakah Cicak Pengkhianat dan Pembawa Sihir? Simak Penjelasan Buya Yahya

Apakah Cicak Pengkhianat dan Pembawa Sihir? Simak Penjelasan Buya Yahya

Ilustrasi cicak.-pojoksatu.id-

TASIK, RADARTASIK.COM – Ada orang bertanya bahwa cicak adalah pengkhianat dan pembawa sihir. Bagaimana menurut Buya Yahya?

Dalam cannal Al-Bahjah, Buya Yahya mengatakan tidak ada gelar khianat untuk binatang dan tidak ada gelar pendusta kepada binatang.

”Mereka tidak mukallaf (melakukan syar’i, red),” katanya seperti dilihat radartasik.disway.id pada Minggu 31 Juli 2022 pukul 16.52.

Kemudian, sambung dia, ada anjuran membunuh cicak. Ternyata setelah diamati secara medis memang cicak membawa kotoran-kotoran.

BACA JUGA: Tengah Malam Warga Pontianak Geger Dengar Suara Dentuman di Udara

Kadang, kata dia, cicak membuang kotoran di tempat-tempat salat. ”Kita mau salat, mau duduk ada yang jatuh. Maka agar bersih tempat-tempat, maka cicak dianjurkan untuk dibersihkan,” kata Buya Yahya.

Jadi, menurut dia, cicak dianjurkan dibersihkan bukan karena pengkhianat, bukan karena pendusta. Binatang tidak bisa disifati pengkhianat dan pendusta. Karena nggak ada binatang berdusta.

Kalau manusia dibilang bonglon, dia (manusia) adalah munafik. Tapi kalau bunglon tidak munafik. Karena, dia menempel di pohon hijau, jadi hijau. Pohon kuning jadi kuning. Tapi kalau manusia dikatakan bunglon adalah manusia munafik.

Jadi, tegas dia, nggak ada binatang disifati dengan sifat-sifat jelek untuk manusia karena binatang tidak ada dosa. Binatang tidak mukallaf, tidak punya beban kewajiban.

BACA JUGA: Viral Sampah Roket China 20 Ton Melintas di Langit Indonesia dan Malaysia

Ada pun perintah-perintah atau izin-izin dari Allah dan Rasul-Nya untuk membunuh sebagian binatang, kata dia, itu ada hikmahnya.

Ada yang terlihat langsung, misalnya, ular membahayakan. Kemudian seperti cicak ini diimbau karena ternyata cicak membawa kotoran dan penyakit-penyakit dan menjadikan tempat tidak bersih.

Sebab, kalau cicak itu hebat melangkahnya di mana-mana, tempat salat anda bisa penuh dnegan kotoran cicak. Sementara dalam kitab mazhab Syafi’i adalah najis. Nanti merepotkan.

”Jadi bunuh saja. Jadi nggak usah lah rumah kita digunakan melihara cicak. Nggak perlu cicak dari luar kita masukan rumah untuk dipelihara. Dibunuh saja. Selasai,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: