Pesawat Ukraina Bermuatan Ranjau Jatuh di Yunani

Pesawat Ukraina Bermuatan Ranjau Jatuh di Yunani

YUNANI, RADARTASIK.COMPesawat kargo Ukraina yang diduga memuat 11,5 ton amunisi buatan Serbia jatuh di Kavala di YUNANI utara dalam perjalanan ke Bangladesh pada hari Minggu 17 Juli kemarin.

Pesawat Antonov An-12 tersebut dioperasikan oleh maskapai Ukraina Meridian melaporkan mengalami masalah mesin dan meminta pendaratan darurat.

Tidak lama sebelum saksi mata mengatakan Pesawat itu meledak di ladang jagung di luar kota sekitar tengah malam waktu setempat.

BACA JUGA:Mencengangkan! Arkeolog Temukan 5 Ribu Artefak di Makam Firaun, Salah Satunya Kondom, Bahannya dari Apa...

Pesawat diketahui lepas landas dari Bandara Nis di Serbia sekitar pukul 20:40 waktu setempat. Media Yunani mengkonfirmasi bahwa otoritas penerbangan telah kehilangan sinyal pesawat tak lama setelah pilot meminta untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kavala dengan alasan masalah mesin.

Direktur Jenderal Meridian Denys Bogdanovych menepis spekulasi bahwa senjata itu ditujukan untuk konflik di Ukraina dan mengatakan kepada Reuters bahwa muatan peaswat  ini tidak terkait dengan Ukraina atau Rusia.

Menurut Nebojsa Stefanovic Menteri Pertahanan Serbia, muatan senjata di dalam peswat milik pedagang senjata Serbia, Valir. Maskapai penerbangan dan pejabat Serbia kemudian mengkonfirmasi delapan awak penerbangan tewas dalam kecelakaan itu.

BACA JUGA:Tanpa Pasokan Gas Rusia, Jerman Tidak akan Panik

Stefanovic menambahkan bahwa pesawat itu juga dijadwalkan berhenti di Riyadh dan Ahmedabad sebelum mencapai tujuan akhirnya di Dhaka.

Dikutip dari Russian Today, sumber Yordania membantah desas-desus sebelumnya bahwa pesawat itu menuju negaranya dan menjelaskan kepada media pemerintah pesawat itu hanya akan mengisi bahan bakar di Yordania.

Mereka yang tinggal dalam radius 2 km dari lokasi kecelakaan diminta untuk tetap berada di dalam rumah karena risiko dari muatan yang berpotensi beracun.

Sementara tim pencari dan kendaraan darurat dikerahkan ke lokasi namun mereka tidak segera diizinkan mendekati bangkai kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today