Tersangka Pembom Air India Ditembak Mati di Kanada
KANADA, RADARTASIK.COM – Salah satu tersangka teroris yang dibebaskan karena menjatuhkan penerbangan Air India dengan bom koper pada tahun 1985 dan menewaskan 329 orang ditembak mati di KANADA.
Polisi kemudian mentatakan korban yang bernama Ripudaman Singh Malik merupakan target pembunuhan.
Ripudaman Singh Malik yang berusia 75 tahun ditembak pada Kamis 14 Juli pagi di Surrey, British Columbia dan meninggal di tempat kejadian menurut polisi.
BACA JUGA:Astronom Tangkap Sinyal Radio dari Luar Angkasa
Seorang saksi mata mengatakan kepada CBC News Kanada bahwa dia mendengar tiga tembakan, kemudian menarik Malik dari Tesla merahnya dan melihat korban mengalami pendarahan akibat luka di leher.
"Kami mengetahui latar belakang Malik, meskipun saat ini kami masih bekerja untuk menentukan motifnya," kata penyelidik pembunuhan dalam sebuah pernyataan.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa penembakan itu tampaknya ditargetkan dan diyakini tidak ada risiko lebih lanjut bagi publik," lanjut penyelidik.
Malik seorang pengusaha Sikh yang berimigrasi ke Kanada pada tahun 1972 menjadi salah satu tersangka yang dituduh mengebom sebuah penerbangan Air India yang berasal dari Toronto.
Pesawat meledak di lepas pantai Irlandia saat dalam perjalanan ke London. Insiden itu menandai serangan teroris paling mematikan di Kanada.
Bom lain yang ditujukan untuk penerbangan terpisah Air India meledak di sebuah bandara di Tokyo, menewaskan dua petugas bagasi dan menjadikan total korban tewas menjadi 331 orang denganLebih dari 80 korban adalah anak-anak.
Jaksa menuduh bahwa pemboman itu dilakukan oleh ekstremis Sikh di British Columbia yang menargetkan Air India milik negara sebagai pembalasan atas serangan Juni 1984 di Kuil Emas di Amritsar, Punjab.
Serangan itu dilaporkan dilakukan untuk mengusir separatis dan menewaskan sekitar 400 orang yang membuat marah orang Sikh serta menuduh pemerintah India menodai tempat suci mereka.
Malik dan seorang yang diduga kaki tangannya, Ajaib Singh Bagri, dibebaskan dari pembunuhan massal dan konspirasi pada tahun 2005 setelah persidangan yang berlangsung selama dua tahun.
Satu-satunya tersangka yang dinyatakan bersalah atas serangan Air India, Inderjit Singh Reyat, bersaksi melawan Malik dan Bagri dan kemudian dihukum karena sumpah palsu.
Putra Malik, Jaspreet Singh Malik, menyesalkan bahwa media dan Royal Canadian Mounted Police (RCMP) selalu memandang ayahnya sebagai tersangka pengebom Air India.
“Dia didakwa secara salah, dan pengadilan menyimpulkan tidak ada bukti yang memberatkannya,” kata Jaspreet dikutip dari Russian Today.
“Media dan RCMP sepertinya tidak pernah menerima keputusan pengadilan dan saya berdoa agar tragedi hari ini tidak terkait dengan itu,” sesalnya.
Ripudaman Singh Malik awalnya bekerja sebagai sopir taksi setelah pindah ke Kanada. Dia kemudian memimpin Khalsa Credit Union dan Khalsa Schools di British Columbia.
Sekolah yang terakhir mengajarkan bahasa Punjabi dan sejarah Sikh bersama dengan kurikulum standar Kanada, namun dikritik karena terus menerima dana pemerintah setelah Malik ditangkap sebagai tersangka pembom Air India pada Oktober 2000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today